Saturday, November 29, 2008

Yang Beda di KLa Returns


Ada yang beda di mini album KLa Returns milik KLa Project, formasi asli KLa Project (Katon, Lilo & Adi) mengemas lagu "Someday" dengan nuansa modern dengan lirik campuran bahasa inggris dan indonesia serta penampilan rapper asal InggrisChristoper Aguilar yang konon didapatkan Katon via akun Facebook miliknya. Kalo untuk lagu kedua "Tak Ingin Ku Beralih" masih kental sekali bernuansa KLa Project. Album KLa Returns yang berisikan 4 lagu termasuk lagu "Yogyakarta" dan "Semoga" yang diaransemen ulang oleh trio KLa Project dengan nuansa baru tapi tetap seperti rasa lagu aslinya. KLa Returns akan dilaunching tanggal 29 November 2008, diproduksi secara indie oleh KLa Production dan diedarkan Disc Tara.

Katon, Lilo, dan Adi memiliki alasan untuk memakai nama KLa Returns. "Kami pakai Returns karena kami memang kembali dengan karya baru, enggak cuma reuni dengan ngebawain lagu-lagu lama," kata Adi. "Kami lebih hebat dari The Police. Mereka cuma reuni dengan mainin lagu-lagu lama," imbuh Adi berseloroh. Dan sepertinya mini album berisi 4 lagu ini lebih mengandalkan penjualan secara digital seperti via ring back tone bukan secara fisik karena kemungkinan lebih cepat versi bajakan atau pengunduhan secara ilegal di internet.


Berikut Press Release dari KLa Project:

Dimulai sejak berdirinya, tahun 1988 hingga saat ini, KLa Project selalu konsisten dalam memberikan pilihan kreatifitas musik yg lebih luas bagi dunia musik pop Indonesia yang kebanyakan terbatas hanya dalam selera pasar semata dan kurang berani berinovasi baru.

Berangkat dari hal tersebut di atas, KLa project memutuskan untuk berkumpul kembali (reuni) dalam formasi trio original KLa Project yaitu Katon, Lilo dan Adi dengan mengeluarkan karya terbarunya sebagai pilihan alternatif gaya musik pop di masa kini. Sekaligus sebagai momen memperingati usia perjalanan karir bermusik KLa Project selama 20 tahun di peta musik Indonesia. Reuni ini pun juga merupakan jawaban atas kerinduan para KLanese (baca: klanis) - sebutan untuk penggemar KLa Project - dan juga para penikmat musik Indonesia.

Tanggal 29 November 2008, dengan formasi trio original, KLa Project merilis mini album bertajuk KLa Returns. Mini album ini berisi 4 (empat) buah lagu. Terdiri dari 2 (dua) lagu baru, berjudul SOMEDAY dan TAK INGIN KU BERALIH; serta 2 (dua) lagu lama yang direkam ulang dengan gaya audio treatment yang baru, berjudul YOGYAKARTA dan SEMOGA.


Lagu berjudul SOMEDAY berirama rock - R n B pop, sangat bernuansa modern, menggunakan lirik lugas berbahasa campur inggris dan indonesia, berkesan selera urban, memiliki banyak gimmick di antaranya adalah suara rapper international berdarah keturunan Inggris – Philipina. Isi lagu ini berkisah tentang keinginan yang dalam dari seseorang dengan menggunakan segala kemampuan yang ada dalam dirinya untuk meraih gadis impiannya tanpa keraguan sedikitpun. Namun selain isi tersebut di atas, lagu ini juga mempunyai makna penting di layer kedua yaitu, apabila kita mempunyai keinginan yang kuat, selalu bersikap positif, berusaha keras dan yakin tanpa keraguan sedikitpun maka insya Allah segala yang kita inginkan tersebut akan tercapai dengan sepenuhnya.


TAK INGIN KU BERALIH adalah track kedua di album ini, berirama pop rock dan sangat kental ciri khas KLa-nya, lengkap dengan lirik puitis lugasnya, romantik, namun tetap berkesan tegarnya karakter dan tidak cengeng.

Lagu berirama pop kontemporer dengan judul YOGYAKARTA ini menjadi prestasi tersendiri bagi KLa Project di ajang BASF Award sekian tahun lalu. Ini adalah salah satu karya fenomenal KLa yang meski bercerita tentang satu kota namun bisa diterima oleh setiap penggemar tanpa melihat suku maupun ras dan menjadi lagu wajib yang selalu berada di daftar reportoir KLa setiap show/konser. Pada lagu ini pula KLa Project kembali mengajak Siska Insani sebagai vokal latar sebagaimana pernah dilantunkannya 20 tahun yang lalu.


SEMOGA menjadi lagu penutup di mini album KLa Returns. Lagu ini merupakan salah satu lagu hits yang telah terbukti melegenda meski belum pernah dipromosikan secara langsung melalui media videoklip.


Rilis album KLa Returns dan penampilan dengan reportoar lagu-lagu hits serta lagu terbaru akan digelar Sabtu, 29 November 2008 bertempat di KAMASUTRA, CROWNE PLAZA HOTEL, Jl. Gatot Subroto, Jakarta Selatan, pk 22.00 WIB.
Mulai 29 November 2008, CD Terbaru KLa Returns telah tersedia di Tarra Group dan Carrefour.


Author: Tamtomo | More Music On: www.tamtomousic.co.cc

Wednesday, November 26, 2008

American Music Awards 2008 (The Winners)


* Alvin and The Chipmunks:
Favorite Album, Soundtrack
* Chris Brown:
Artist of the Year, Favorite Male Artist,
Pop or Rock Music,
Favorite Male Artist, Soul / Rhythm & Blues Music
* Mariah Carey:
Honorary Award

* Daughtry:
Favorite Band, Duo or Group, Pop or Rock Music
* Enrique Iglesias:
Favorite Artist, Latin Music
* Jonas Brothers:
T-Mobile Breakthrough Artist Award, Favorite Album, Soul / Rhythm & Blues Music
* Annie Lennox:
Award of Merit
* Linkin Park:
Favorite Artist, Alternative Rock Music
* Brad Paisley:
Favorite Male Artist, Country Music
* Rascal Flatts:
Favorite Band, Duo or Group, Country Music
* Rihanna:
Favorite Female Artist, Pop or Rock Music,
Favorite Female Artist, Soul / Rhythm & Blues Music
* Jordin Sparks:
Favorite Artist, Adult Contemporary Music
* Taylor Swift:
Favorite Female Artist, Country Music
* Third Day:
Favorite Artist, Contemporary Inspirational
* Three 6 Mafia:
Favorite Band, Duo or Group, Rap / Hip-Hop Music
* Carrie Underwood - "Carnival Ride":
Favorite Album, Country Music
* Kanye West:
Favorite Male Artist, Rap / Hip-Hop Music
* Kanye West - "Graduation":
Favorite Album, Rap / Hip-Hop Music

Author: Tamtomo | More Music On: www.tamtomousic.co.cc

Konser Persembahan Cinta ROSSA


Sore ini (26.11.08), Rossa atau nama lengkapnya Rossa Roslaina Sri Handayani menggelar konser tunggal perdananya di Plenary Hall JHCC Jakarta, konser ini sudah dipersiapkan beberapa bulan yang lalu oleh pelantun lagu Ayat-Ayat Cinta tersebut.

Didukung oleh Erwin Gutawa dan Jay Subiyakto, Rossa akan mempersembahkan pertunjukan spektakuler dengan lagu-lagu hitsnya dari album yang sudah dihasilkan selama ini seperti Tegar, Hati Yang Terpilih, Atas Nama Cinta, Aku Bukan Untukmu, Ayat-Ayat Cinta dan Pudar. Sebagai pendukung pergelaran ini ada juga Melly dan kelompok musik Ungu yang akan mendukung secara total pergelaran ini.

Diskografi:
- Untuk Sahabatku (1989)
- Nada Nada Cinta (1996)
- Tegar (1999)
- Hati Yang Terpilih (2000)
- Kini (2002)
- Kembali (2004)
- Yang Terpilih (2006)
- OST Ayat Ayat Cinta (2008)

Ticket Konser Persembahan Cinta ROSSA



Author: Tamtomo | More Music On: www.tamtomousic.co.cc

Tuesday, November 25, 2008

KLa Returns, Album Reuni KLa Project

Bulan November ini KLa Project memasuki usia 20 tahun meramaikan dunia musik Indonesia diawali di tahun 1988 dengan munculnya single "Tentang Kita", saat itu KLa Project masih dengan personil pertama yang terdiri dari Katon Bagaskara, Romulo Radjadin/ Lilo, Adi Adrian dan Ari Burhani serta bintang tamu Sisca. Nama KLa Project sendiri merupakan penyingkatan nama keempat personil tersebut, huruf "a" dibuat berbeda karena terdiri 2 personil berawalan "a". Berturut-turut di tahun 1989, KLa Project mengeluarkan album pertama KLa Project dengan hits "Rentang Asmara", "Anak Dara" dan "Waktu Tersisa", di tahun 1991 mereka mengeluarkan album berjudul "Kedua" dengan lagu sepanjang masa berjudul "Yogyakarta", tahun 1992 album ketiga "Pasir Putih" dirilis yang menghasilkan hits "Tak Bisa Ke Lain Hati". Setelah album "Pasir Putih" ini, Ari Burhani memutuskan mundur dari posisi drumer dan menjadi seorang manajer band.

Pada saat KLa Project tinggal tersisa 3 orang ini, sempat mengeluarkan album "Ungu" di tahun 1994 dengan single "Terpurukku Di Sini", album "V" tahun 1995 yang merupakan album kelima dengan hits "Romansa" dan "Meski Tlah Jauh". Tahun 1996 KLa Project mengeluarkan album live yang berisi lagu-lagu hitsnya yang dibawakan secara akustik, album berjudul "KLakustik" direkam di Gedung Kesenian Jakarta tanggal 11 Maret 1996 berjumlah 17 lagu hits KLa Project yang dikemas dalam double kaset. Di album live ini KLa project dibantu Budi Haryono (drum), Edi Kemput (gitar) dan Danny Supit (bass). Album studio berikutnya dibuat KLa Project antara lain album "Sintesa" di tahun 1998 dengan lagu hits "Saujana" dan album "KLasik" tahun 2000 dengan single "Menjemput Impian".

Setelah album "KLasik" ini, Lilo keluar dan bersolo karier, KLa Project tersisa Katon dan Adi Adrian, tahun 2004 mereka mengeluarkan album "New Chapter" dengan nama baru NuKLa dengan tambahan personil Erwin Prasetya (ex bassist Dewa19), Yoel Priyatna (ex gitaris Geronimo Band) dan Hari Goro (ex drummer BIP) lagu andalan album ini adalah "Izinkan Kumemuja". Album baru dari metamorfosis KLa Project ini kurang diterima kalangan Klanese (KLa Project Lovers) sehingga Katon dkk memutuskan kembali memakai nama KLa Project setelah keluarnya Erwin Prasetya di tahun 2006.

Di akhir tahun 2008 ini KLa Project kembali hadir lagi dengan personil lama yakni kembalinya Lilo ke KLa Project. Tanggal 29 November ini KLa Project akan meluncurkan album terbaru berjudul "KLa Returns", acara peluncuran akan dilaksanakan di Kamasutra Hotel Crown Plaza Jakarta. Di album "KLa Returns" ini Katon - Lilo - Adi akan membawakan 4 lagu yang terdiri dari 2 lagu baru dan 2 lagu hits album lamanya yang diaransemen ulang dengan citarasa KLa Project masa kini. Dua lagu terbaru berjudul "Someday" dan "Tak Ingin Hatiku Beralih" sudah diperkenalkan beberapa waktu yang lalu dan dapat dinikmati di SINI.

Album: KLa Returns
Tanggal Terbit: 29.11.2008
Band: KLa Project
Member:
- Katon Bagaskara (vokal/ guitar)
- Romulo Radjadin/ Lilo (bass)
- Adi Adrian (keyboard)
Official Site:
www.klaproject.com

Track List:
1. Someday
2. Tak Ingin Kuberalih
3. Yogyakarta
4. Semoga






Tak Ingin Hatiku Beralih - KLa Project





Someday - KLa Project


Author: Tamtomo | More Music On: www.tamtomousic.co.cc

Friday, November 21, 2008

Chinese Democracy, Album Termahal Milik Guns N' Roses


Tanggal 23.11.2008 merupakan tanggal keramat bagi Guns N' Roses, band pencetak hits di tahun 80-90an akan kembali lagi ke dunia musik dengan album baru Chinese Democracy yang akan dirilis secara serentak di seluruh dunia. Inilah salah satu album termahal yang dikerjakan sekitar 15 tahun yang lalu, menurut New York Times untuk pembuatan album ini meghabiskan 13 Juta US$ dan dimulai sejak album Use Your Illusion I dan Use Your Illusion II di tahun 1991. Formasi Guns N' Roses pun sudah berganti berulangkali sejak pembuatan album ini kecuali sang motor GN'R yakni Axl Rose, formasi terakhir adalah Axl Rose (vokal), Reed (piano, keyboard), Finck (gitar), Stinson (bas), Chris Pitman (keyboard), Richard Fortus (gitar), Ron “Bumblefoot” Thal (gitar), dan Frank Ferrer (drum).

Album Chinese Democracy keluaran Geffen Records ini berisi 14 lagu, single pertama seperti judul albumnya adalah "Chinese Democracy" yang dirilis tanggal 22 Oktober 2008 lalu, lagu inipun sempat bocor di internet terlebih dahulu. Single yang lain “Shackler’s Revenge” pernah masuk dalam video game Rock Band 2 untuk XBox 360 di bulan September lalu bersama dengan band rock lainnya seperti AC/DC. Salah satu lagu berjudul “If The World” di bulan Oktober ini menjadi soundtrack film Body Of Lies.

Dalam rangka menyambut rilis full album GN'R ini, tanggal 18 November kemarin dirilis juga single kedua album ini yaitu single berjudul "Better". Oh iya mulai 21.November.2008 kemarin keseluruhan track Chinese Democracy sejumlah 14 lagu udah dapat didengarkan langsung secara streaming dari situs MySpace milik GNR dan yang beruntung dapat mendowload 14 lagu secara utuh secara gratis.

Guns N' Roses memang identik dengan Axl Rose yang dulu khas dengan bando-nya, band ini dibentuk bulan Maret 1985 di Los Angeles. Formasi saat masuk rekaman di tahun 1986 adalah William Axl Rose (vokal), Slash (gitar), Izzy Stradlin (gitar), Duff McKagan (bas), dan Steven Adler (drum). Album pertama keluar di tahun 1997 berjudul Appetite for Destruction dengan hits seperti "Welcome to the Jungle", "Paradise City", dan "Sweet Child O’ Mine". Di tahun 1988 menyusul album GN'R Lies dengan hits seperti "Patience" yang menghasilkan 5 kali penghargaan platinum. Di tahun 1991 Guns N'Roses menghasilkan double album yang fenomenal yakni Use Your Illusion Part I dan Use Your Illusion Part II. Di album ini banyak menghasilkan lagu hits salah satunya "Don't Cry", "November Rain", "Paradise City" bahkan lagu "You Could Be Mine" dijadikan soundtrack film Terminator II (Judgement Day). Setelah double album ini beberapa personil keluar masuk dan mulai menyurutkan GN'R, di tahun 1993 emang sempat mengeluarkan album The Spaghetti Incident? yang merupakan album cover version karena GNR menyanyikan versi lain dari penyanyi lain seperti "Since I Don't Have You" milik The Skyliners dan "Hair of the Dog" milik Nazareth. Terakhir di tahun 1999 GN'R membuat soundtrack untuk film End Of Days (Arnold Schwarzenegger) dan cuman bikin album Greates Hits dan Album Live Era: '87-'93.

Album: Chinese Democracy (2008)
Label: Geffen Records
Producer: Axl Rose and Caram Costanzo
Band: Guns N' Roses
Member:
- Axl Rose (lead and background vocals)
- Tommy Stinson (bass guitar, background vocals)
- Dizzy Reed (keyboards, piano, percussion, background vocals)
- Ron "Bumblefoot" Thal (lead guitar)
- Chris Pitman (synthesizer, programming)
- Richard Fortus (rhythm guitar, background vocals)
- Frank Ferrer (drums, percussion)
Official Site:
http://gunsnroses.com
http://myspace.com/gunsnroses
http://imeem.com/gunsnroses

Track List:
1. "Chinese Democracy"
2. "Shackler's Revenge"
3. "Better"
4. "Street of Dreams"
5. "If the World"
6. "There Was a Time"
7. "Catcher N' the Rye"
8. "Scraped"
9. "Riad N' the Bedouins"
10. "Sorry"
11. "I.R.S."
12. "Madagascar"
13. "This I Love"
14. "Prostitute"

Music Streaming:






Author: Tamtomo | More Music On: www.tamtomousic.co.cc

Thursday, November 20, 2008

New Upcoming Album Emerald Band


Inget ama Emerald Band? Band fusion jazz yang didirikan tahun 1986 (tepatnya tanggal 11 Juli) oleh Iwang & Inang Noorsaid, Roedyanto dan Morgan Sigarlaki saat mau ikutan ajang Yamaha Light Music Contest, saat itu Emerald sering menjadi juara di berbagai event termasuk meraih Silver Grand Price pada World Final Band Explosion 1988 yang diadakan oleh Yamaha Music di Jepang, saat itu Emerald langung merekam album pertama Cemas (1988) dengan formasi pertama Iwang Noorsaid, Roedyanto, Morgan Sigarlaki, Cendy Luntungan, Diah Parwita dan vokal tamu Utha Likumahuwa & Jean Retno Aryani.

Di tahun 1989, Emerald mengeluarkan album kedua yang berjudul Karapan Sapi dengan single hits "Pasti Dapat", formasi kedua ini masih tetap hanya berubah pada vokal dengan masuknya Ricky Jo dan drum oleh Yayank alias Juni Zairin. Tahun 1997, Emerald mengeluarkan album ketiga Baralek Gadang dengan single hits "Satu Lagi" di album inipun masih ada perubahan formasi dengan masuknya Edwin Saladin di keyboard menggantikan Iwang Noorsaid. Formasi terakhir ini yang bertahan sampai sekarang dan sempat membuat album keempat Marunda (1994) dengan lagu hits "Sudah Cukup Lama", saat ini formasi tersebut masih kompak di beberapa pentas seperti Java Jazz.

Tahun ini (2008) Emerald Band akan kembali lagi ke dunia musik Indonesia dengan mengeluarkan album terbaru dalam format the best (atau repackage ?) dari 4 album sebelumnya yakni Cemas (1988), Karapan Sapi (1989), Baralek Gadang (1991) dan Marunda (1994) ditambah dengan 2 lagu baru yang bernuansa sama salah satunya single berjudul "Tidak Tidak Tidak". Di album ini ada 3 lagu all time hits : "Sudah cukup Lama" dari album Marunda, "Satu Lagi" dari album Baralek Gadang dan lagu "Pasti Dapat" dari album Karapan Sapi.

Single terbaru "Tidak Tidak Tidak" masih terasa warna Emerald yang terinfluence Casiopea & Level 42 dengan vokal khas Ricky Jo, coba dengarkan di SINI. Single ini yang diperkenalkan pada penikmat musik Indonesia dalam rangka come-backnya Emerald Band di industri musik Indonesia. Kita tunggu aja.

Single: Tidak Tidak Tidak
Band: Emerald
Member:
- Edwin Saladin (Keyboard)
- Morgan Sigarlaki (guitar)
- Ricky Jo (Lead Vocal)
- Roedyanto (bass)
- Yayank (Drum)

Official Site: http://www.myspace.com/bandemerald





Author: Tamtomo | More Music On: www.tamtomousic.co.cc

Wednesday, November 19, 2008

Video Klip Animasi Dari PADI

Video klip terbaru dari PADI yang bejudul Terluka sudah rilis dan ditayangkan di beberapa stasiun TV. Terluka, salah satu single dari album Tak Hanya Diam milik PADI yang sempat dilaunch di salah satu kapal perang dan terinspirasi dari bencana lumpur di Sidoarjo. Yang unik dari video klip ini karena digarap dalam versi animasi yang disutradarai Wahyu Aditya dari Dapupu Production (dulu pernah juga buat video Bayangkanlah).

Meski lagu Terluka terinspirasi dari bencana lumpur Sidoarjo, tetapi video klipnya malah menterjemahkan dalam tema yang berbeda dan sampai akhir video ini gak ada sedikitpun wajah personil PADI, pokoknya full animasi.

Ceritanya sendiri tentang keindahan bumi yang dihabiskan oleh robot raksasa yang serakah, di dalam robot itu sendiri ada makhluk kecil yang juga rakus ama yang namanya uang (digambarkan dengan uang yang berterbangan). Tetapi karena keserakahan ini, ada bentuk protes istilahnya demo dari makhluk-makhluk warna-warni yang mulai menghancurkan robot raksasa dan endingnya para robot menyerah dan hancur.

Penasaran dengan video klip ini? berkunjung aja di: TamtomoTV

Song: Terluka
Album: Tak Hanya Diam (2008)
Band: PADI
Member:
Satriyo Yudi Wahono/ Piyu (guitar)
Ari Tri Sosianto/ Ary (guitar)
Rindra Risyanto Noor/ Rindra (bass)
Andi Fadly Arifuddin/ Fadly (vocal)
Surendro Prasetyo/ Yoyo (drum)

Record Label: Sony BMG Indonesia
Official Site: www.sobatpadi.net

Author: Tamtomo | More Music On: www.tamtomousic.co.cc

Tuesday, November 18, 2008

World Music Awards 2008 Winner List


World’s Best Selling Record Act: Coldplay
World’s Best Selling Pop Female Artist: Leona Lewis
World’s Best Selling Pop Male Artist: Kid Rock
World’s Best Selling Pop/Rock Female Artist: Amy Winehouse
World’s Best Selling Pop/Rock Male Artist: Kid Rock
World’s Best Selling Rock Act: Coldplay
World’s Best Selling R&B Female: Alicia Keys
World’s Best Selling R&B Male: Chris Brown
World’s Best Selling New R&B Act: Estelle
World’s Best Selling New Act: Leona Lewis
World’s Best Selling Hip Hop/Rap Artis: Lil’ Wayne
World’s Best DJ: Laurent Wolf
World’s Best Selling Latin Performer: Enrique Iglesias
Diamond Award: Ringo Starr
Outstanding Contribution To The Arts: Beyonce Knowles
Special Achievement Award: Mariah Carey
Outstanding Contribution To The Music Industry: L.A. Reid
World’s Best Selling American Artist: Madonna
World’s Best Selling Australian Artist: Delta Goodrem
World’s Best Selling British Artist: Coldplay
World’s Best Selling Canadian Artist: Celine Dion
World’s Best Selling Irish Artist: The Script
World’s Best Selling Spanish Artist: Enrique Iglesias


Author: Tamtomo | More Music On: www.tamtomousic.co.cc

Friday, November 14, 2008

A Preview Of Prospekt's March



This is a preview of
the upcoming EP Prospekt's March from Coldplay:

Rainy Day
Prospekt's March/Poppyfields
Glass of Water
Life in Technicolor II
Lost +
Lovers in Japan (Osaka Sun Mix)
Postcards From Far Away

Release Date: 26.11.2008


Author: Tamtomo | More Music On: www.tamtomousic.co.cc

Thursday, November 13, 2008

Rihanna Takut Ke Jakarta


Pupus sudah harapan 6 ribu lebih calon penonton konser "Rihanna Live In Concert 2008" yang menurut rencana diadakan besok malam di Istora Senayan Jakarta. Calon penonton plus penyelenggara ShowMaster kecewa berat atas pembatalan mendadak dari pihak management Rihanna saat konser di Singapura kemarin malam. Konser dengan harga tiket masuk antara 500 ribu sampai dua setengah juta perlembar akhir-akhir ini dipromosikan secara gencar oleh salah satu provider seluler yang menjadi sponsor utamanya dan menelan kekecewaan buat fans Rihanna di Indonesia.

Alasan pembatalan ini sangat klasik yakni masalah keamanan, menurut kabar sang pelantun hits "Umbrella" ini masih takut dengan kondisi Indonesia pasca eksekusi Amrozy cs dan adanya travel warning dari Australia yang juga sempat disinggahi Rihanna.

Konser Rihanna ini adalah salah satu contoh konser yang batal karena alasan keamanan, sebelumnya Whitesnake juga membatalkan konser yang dijadwalkan di tanggal 31 Oktober kemarin oleh Promotor Original Production.

Tapi mungkin yang sempat kecewa akan terobati karena konser ini akan dijadwal ulang di Bulan Januari tahun 2009 depan. Tapi yang udah terlanjur beli dan siap-siap datang besok gimana ya?


Author: Tamtomo | More Music On: www.tamtomousic.co.cc

Tuesday, November 11, 2008

Prospekts March Menuju Album Ke 5 Coldplay


Setelah mini album Lost! dirilis kemarin, menurut rencana tanggal 26 November 2008 Coldplay juga akan diluncurkan mini album/ EP ke 2 yang berjudul Prospekts March dan berisi 8 lagu. Ide pembuatan EP ini berawal saat Coldplay interview di BBC 6music tanggal 30 Agustus 2008 dengan Steve Lamacq & Michael Stipe (R.E.M) yang akhirnya tercetus mengeluarkan EP tersebut di akhir tahun ini (saat ini bahkan merencanakan tanggal 26 November sebagai tanggal rilis).

Kali ini Prospekts March akan rilis dalam versi CD, Vinyl maupun versi digital dan untuk cover album diambil dari hasil karya pelukis Eugène Delacroix yakni Battle of Poitiers seperti album Viva la Vida or Death and All His Friends.

Untuk promo EP ini gak tanggung-tanggung selain di website resminya, Coldplay juga mempromosikan di MySpace, Youtube & Facebook. Di Coldplay.com sudah ada video klip Glass of Water dan Lovers In Japan , dua lagu yang ada di album ini, di YouTube juga udah tersedia preview album ini dan yang unik ada aplikasi Glass Of Water yang dapat dipasang sebagai aplikasi Facebook.

Lagu pertama mini album ini, Life In Technicolor II, merupakan versi lirik dari lagu dengan judul yang sama di album Viva La Vida yang hanya berupa versi instrumental. Lagu kedua Postcards From Far Away dalam versi akustik piano ditulis pada saat pembuatan album keempat tetapi tidak dimasukkan dalam album tersebut. Glass of Water, lagu yang "very african" dan liriknya terinspirasi lagu Talk dalam versi unreleased yang pertama kali. Lagu yang lain antara lain Rainy Day, Prospekt's March/ Poppyfields yang dijadikan judul EP ini terus lagu Lost+ hasil kolaborasi dengan Jay-Z, Lovers in Japan (Osaka Sun Mix) dan terakhir Now My Feet Won’t Touch The Ground.

Seperti yang disampaikan Coldplay bahwa kedua EP ini (Lost! & Prospekts March) menjadi suatu jembatan menuju album kelima Coldplay di akhir tahun depan (2009) yang berbeda dan lebih fresh, tunggu aja kabar berikutnya.

Track List Prospekts March :
1. "Life in Technicolor II"
2. "Postcards From Far Away"
3. "Glass of Water"
4. "Rainy Day"
5. "Prospekts March/Poppyfields"
6. "Lost+"
7. "Lovers in Japan (Osaka Sun mix)"
8. "Now My Feet Won't Touch the Ground"

Album: EP Prospekts March
Label Recording: EMI, Capitol, Parlophone
Producer: Brian Eno
Band: Coldplay
Member:
Chris Martin (vocalist/ pianist/ guitarist)
Guy Berryman (bassist/ backing vocal))
Jonny Buckland (lead guitarist/ backing vocal)
Will Champion (drummer/ multi-instrumentalist/ backing vocal)

Official Site:
www.coldplay.com
www.myspace.com/coldplay
www.youtube.com/coldplaytv


Author: Tamtomo | More Music On: www.tamtomousic.co.cc

Get Lost! From Coldplay


Tanggal 10 November 2008 kemarin, Coldplay kembali merilis album baru, kali ini dalam bentuk mini album atau EP (Extended Play) yang berjudul Lost! dan dirilis dalam bentuk digital secara serentak di seluruh dunia melalui jaringan iTunes. Materi mini album Lost! berisikan 4 lagu Lost! dalam empat versi, sebelumnya single andalan Lost! juga masuk dalam album Viva la Vida or Death and All His Friends.

Perbedaannya dalam Lost! versi EP ini, Coldplay banyak menambahkan unsur-unsur baru salah satunya tehnik permainan drum Will Champion yang di-explore habis-habisan. Ada versi akustik dan versi live saat tampil di United Center dan yang paling mengejutkan adalah kolaborasi Coldplay dengan Jay-Z dalam Lost+ (ingat dulu Jay-Z sempat kolaborasi ama Linkin Park!), yang pasti di Lost! banyak ditemukan hal-hal yang baru.

EP Lost! bukanlah satu-satunya mini album yang dikeluarkan Coldplay menjelang album kelima yang menurut rencana masih dikerjakan sampai akhir November 2009 (!) dan akan menyuguhkan sesuatu yang fresh dan baru dari Coldplay. Mini album berikutnya setelah Lost! akan diluncurkan tanggal 26 November tahun ini dengan judul Prospekts March dan berisi 8 lagu.

Track List EP Lost!:
1. Lost!
2. Lost? (acoustic version)
3. Lost@ (live at United Center, Chicago)
4. Lost+ (feat Jay-Z)

Album: EP Lost!
Label Recording: EMI,Capitol, Parlophone
Producer: Brian Eno
Band: Coldplay
Member:
Chris Martin (vocalist/ pianist/ guitarist)
Guy Berryman (bassist/ backing vocal))
Jonny Buckland (lead guitarist/ backing vocal)
Will Champion (drummer/ multi-instrumentalist/ backing vocal)

Official Site:
www.coldplay.com
www.myspace.com/coldplay
www.youtube.com/coldplaytv


Author: Tamtomo | More Music On: www.tamtomousic.co.cc

Thursday, November 06, 2008

Album Ketiga Letto Segera Beredar


Gak sabar nungguin album terbaru LETTO? kabar terakhir dari Letto bahwa mereka sedang menyelesaikan materi album yang ketiga di bulan November ini dan menurut rencana album ketiga setelah Truth Cry & Lie serta Don't Make Me Sad ini akan dirilis di bulan Desember tahun ini. Udah ada 4 lagu baru yang selesai, sisa masih belum sempurna alias masih dalam proses penyelesaian di studio milik mereka sendiri di kawasan Kadipiro Jogja. Mengenai studio yang bernama Geese ini, gue pernah nyambangi studio ini canggih juga peralatannya dan beberapa band lokal sering menggunakannya, juga buat Letto sendiri sempat untuk merekam album pertama dan kedua di sana.

Menurut Letto, album ketiga ini tidak berbeda jauh dengan album sebelumnya, masih berbicara tentang cinta yang universal, masalah sosial dan tentunya masalah ketuhanan dengan lirik-lirik yang puitis plus ada meteri berbahasa inggris seperti album sebelumnya. Masih dengan personil Noe (vokal), Patub (gitar), Arian (bas) dan Dedhot (drum), selain penyelesaian album ketiga ini seperti recording, mixing dan sesi foto buat cover album, mereka masih menjalani promo tour ke berbagai kota dan video klip dari single terakhir berjudul Bunga Di Malam Itu.

Saat ini tinggal Dedhot dan Noe yang masih lajang, beberapa waktu yang lalu Patub udah melepas masa lajangnya mengikuti jejak Arian. Kalo Noe malah asik dengan film terbarunya tentang TKW Hongkong (Hongkong Rhapsody) yang diproduserinya melalui rumah produksi Pic(k) Lock Productions dengan sutradara Lola Amaria. Beberapa waktu lalu Noe juga berkolaborasi dengan salah satu kelompok musik Malaysia dalam single ramadhan Cinta Yang Sempurna.

Kita tunggu aja single pertama dari album ketiga Letto yang berjudul ***** (masih rahasia katanya...) apakah juga dapat meraih platinum awards (150 ribu copy) dalam 3 bulan seperti Don't Make Me Sad?

Band: Letto
Member:
Noe/ Sabrang Mowo Damar Panuluh (vokal)
Patub/ Agus Riyono (gitar)
Arian/ Ari Prastowo (bas)
Dhedot/ Dedi Riyono (drum)
Label:
Musica Studio's
Official Site:
www.lettolink.com
www.the-letto.blogspot.com


Author: Tamtomo | More Music On: www.tamtomousic.co.cc

The Immortals, 25 Artis Indonesia Terbesar Sepanjang Masa


Majalah RollingStone Indonesia Edisi Bulan November ini memaparkan tentang 25 Artis Indonesia Terbesar sepanjang masa yang dalam topik The Immortals. Ada 25 artis yang berurutan dari Koes Plus yang menjadi legenda di Nomor Satu terus diikuti Iwan Fals dan Chrisye, yang mengagetkan ada nama Dewa19 plus Ahmad Dhani yang penuh kontroversi di urutan 23 & 24 sebelum nama Indra Lesmana di urutan buncit.

Penghargaan The Immortals untuk beberapa legenda musik Indonesia udah dilangsungkan di RollingStone Live Venue beberapa waktu yang lalu yang juga menampilkan God Bless dalam formasi terakhirnya antara lain Achmad Albar (vokal), Ian Antono (gitar, suara latar), Donny Fattah (bas, suara latar), Abadi Soesman (keyboards) dan Yaya Moektio (drums).

Di artikel The Immortals juga ada tulisan dari 25 orang kontributor yang juga artis dan memberi komentar terhadap 25 artis terbesar tersebut, ada anak yang mengomentari bapaknya, teman seperjuangan mengomnetari temannya bahkan ada yang mengomtari diri sendiri seperti Ahmad Dhani. Kutipannya seperti di bawah ini:

1. Koes Plus

Erwin Gutawa: "Koes Plus bagaikan mesin musik dengan produktivitas setinggi langit dan sampai saat ini mungkin hanya Koes Plus yang memiliki fans club di seluruh penjuru nusantara, tak sedikit pula yang terorganisir. Ini bukan karena tindakan manajemen band [seperti yang banyak dilakukan band zaman sekarang], melainkan dilakukan swakarsa para penggemar yang selalu mencintai Koes Plus. Seperti saya mencintai Koes Plus".

2. Iwan Fals

Bimbim Slank: "Inspirasi dan sifat kritis Slank ber-asal dari Iwan Fals, Lirik lagu Iwan Fals lebih membumi, sementara lirik God Bless lebih ke arah macho. Itu yang saya pelajari. Bahwa salah satunya, music is music, tapi akan jadi lebih bermakna kalau kita put something on it. Salah satunya dengan semangat, lirik, dan protes sosial. Dan saya juga mempelajari kondisi di
luar. Musisi yang bertahan panjang itu biasanya musisi yang memberikan sesuatu di dalam musiknya, seperti Bob Marley, Bob Dylan, Sex Pistols. Mereka semua memuat fighting spirit. Di Indonesia, saya lihat itu ada pada Iwan Fals. Kita banyak melupakan itu. Anak band yang muda-muda di awal karier pasti punya banyak masalah. Hanya saja karena industri, semua orang menulis cinta, atau antinarkoba. Justru di Iwan Fals, saya jadi berkaca, bahwa tema untuk membuat lagu ternyata luas"


3. Chrisye

Erros Djarot: "Ada cerita menarik tentang lagu Merpati Putih yang saya ciptakan dan ia nyanyikan. Struktur lagunya memang pendek. Ia bilang, Ros, lagunya cuma segini? Nggak- diulangi lagi? Saya bilang, Nggak perlu. Ini seperti makan singkong, sedikit tapi kenyang. Chrisye sebenarnya ingin lagu itu lebih panjang lagi. Kemudian lagu Merepih Alam. Itu pertama kalinya Chrisye menciptakan lagu sendiri. Setelah mendengar musik dasarnya, saya arahkan dan bentuk lagunya. Oleh karena itulah kredit lagu ditulis atas nama saya dan Chrisye. Setelah rampung, ia berkomentar membuat lagu itu ternyata gampang. Saya
bilang, Elo aja yang penakut, apalagi elo main musik jauh lebih bagus dari gue. Menurut saya, kelemahan Chrisye adalah kurang dekat dengan peristiwa-peristiwa sosial. Ia juga kurang suka membaca. Tipikal lempeng-lempeng saja. Terkadang kalau kami ngobrol dan membahas politik, dia suka ketakutan duluan. Beda dengan Yockie yang sangat politis"


4. Benyamin S.

David Naif: "Saya pernah ke kuburannya sekali waktu, setelah memakamkan ayah Emil di kompleks kuburan yang sama. Makamnya tidak mewah, tidak seperti makam-makam legenda yang kita pikir. Dia harusnya dijadikan semacam pahlawan, orang khusus. Apalagi di Jakarta, harusnya dibuat monumen atau patungnya. Sudah pantas. Bisa dibilang tokoh Betawi paling penting, ya dia.  Dia yang mengangkat budaya Betawi. Lagu Betawi banyak yang jadi luar biasa begitu dia bawakan, orang-orang jadi banyak mendengar lagu Betawi gara-gara Benyamin. Kalau orang bilang ada pengaruhnya terhadap musik Naif, mungkin secara tidak langsung ada, karena saya banyak mendengar dia. Jadi, apa yang saya dengar kadang-kadang masuk. Cuma, saya akui tak akan bisa membuat seperti dia. Mungkin ada orang dengan suara seperti dia, tapi belum tentu soul-nya bisa se-perti itu, untuk mengekspresikannya pasti beda. Saya ingin seperti dia, ekspresifnya tidak ada yang ditutupi".

5. Ismail Marzuki

Addie MS: "Jika Anda perhatikan penggalan lirik, 'Di sana tempat lahir beta/ Dibuai dibesarkan bunda', itu adalah kalimat yang sangat menyentuh. Tanpa dibungkus melodi, kalimat tersebut dapat membuat orang menangis, merindu, dan tersentuh.  Hebatnya, lirik tersebut dibungkus de-ngan musik yang benar-benar pas dijadikan latar belakang penggambaran Indonesia. Lagu
itu diakhiri dengan sebuah janji yang berbunyi, 'Tempat berlindung di hari tua/ Sampai akhir menutup mata', dengan melodi yang juga sungguh kaya. Atau Anda dapat perhatikan baik-baik pada lagu Rayuan Pulau Kelapa, Ismail Marzuki dengan sangat tepat menggambarkan alam Indonesia yang tenang dan damai. Lirik 'Tanah airku aman dan makmur/ Pulau kelapa yang amat subur/ Pulau melati pujaan bangsa/ Memuja pulau nan indah permai/ Tanah Airku, Indonesiaku', terdengar sederhana namun dapat merepresentasikan alam Indonesia yang sebenarnya".


6. Slank

Eross Candra (Sheila On 7): "Saya adalah salah satu dari jutaan anak yang tumbuh dengan musik Slank di era awal ’90-an. Bagi saya, sebelumnya musik hanya sekadar bernyanyi dan bermimpi. Tapi saat mereka muncul, musik adalah suatu pilihan yang bisa menjadi gaya hidup dan inspirasi, pola pikir generasi ’90-an. Di segi musikalitas, Slank adalah band rock & roll yang bercita rasa Indonesia. Saya berani bertaruh, belum tentu musisi bule bisa membuat atau memainkan komposisi seperti mereka. Lirik cinta tidak perlu diragukan, lirik politik lebih mencerdaskan bangsa dibanding berita di TV yang banyak ditutup-tutupi kepalsuan zaman Orde Baru. Dan yang terunik bagi saya adalah lirik-lirik yang bercerita tentang suatu konsep yang menjadi GBHS ([aris Besar Haluan Slank] di masa kini. Saya tidak akan lupa bagaimana lagu 'Pulau Biru' dan 'Generasi Biru menjadi lagu wajib lahir dan batin saya dan teman-teman".

7. Guruh Soekarno Putra

Sari (White Shoes & The Couple Company): "Salah satu karyanya yang menurut saya menarik adalah 'Surya Gemilang'. Beberapa orang mungkin tidak banyak tahu, ini termasuk soundtrack film nasional Ali Topan Anak Jalanan [1977], yang menuturkan kebahagian dan pengharap-an cerah. Simak dua bait awalnya: 'Surya gemilang di ufuk pengharapan/ Pagi cemerlang di kalbu dua insan/ Sungai berliku bagai kehidupan/ Dua remaja bermesraan/ Lembah dan ngarai, gunung lautan bukan hambatan'. Sedang lagu pasangannya yang dinyanyikan oleh Chrisye, 'Kala Sang Surya Tenggelam', bertutur akan kelamnya pengharapan, 'Surya tenggelam ditelan kabut kelam/ Senja nan muram di hati remuk redam/ Jalan berliku dalam kehidupan/ Dua remaja kehilangan penawar rindu/Kasih pujaan menempuh cobaan'.

8. God Bless

Iman Putra Fattah (Zeke & The Popo): "Saya yakin tidak ada satupun band Indonesia dari generasi '70-an yang masih exist dan berpenampilan layaknya rockstar muda selain God Bless. Bahkan di usia mereka yang menginjak 60-an, they still rock harder than most young bands in our generation. Saya ingat pertama kali menonton mereka live. Waktu itu saya duduk di depan amplifier, memandang ke arah ribuan penonton yang memadati ruang-an Balai Sidang [sekarang JCC]. Saya juga masih ingat bagaimana speaker amplifier berdengung-kencang di telinga saya dan emosi. Emosi yang saya rasakan setiap kali saya memegang gitar dan membunyikannya. Saat itu saya sadar bahwa God Bless mengajarkan saya arti dari kata 'MUSIK'".

9. Titiek Puspa

Makki Parikesit (Ungu): "Tidak banyak pendukung karier seorang artis pop di zaman Tante Titiek mulai berkarya. Belum terlalu banyak radio dan hanya satu stasiun televisi. Tidak ada infotainment untuk memamerkan muka sang artis, atau tabloid untuk menyebar gosip. Belum lagi struktur sosial di zaman itu yang tidak terlalu mendukung seorang wanita berkiprah terlalu banyak di luar kapasitas tradisio-nalnya sebagai seorang homemaker. Bahwa Tante Titiek- mampu bertahan sebagai seorang artis pop untuk selama ini, tanpa meninggalkan kapasitas sebagai ibu dan istri berkata banyak tentang karakter Tante Titiek dan kedalaman talenta yang dimilikinya. Tidak ada selain karya dan personality yang kuat yang mampu membawa karier seperti yang dimiliki oleh Tante Titiek. Karya itulah yang menjadi legacy Tante Titiek di dalam sejarah dunia musik negeri ini".

10. Bimbo

Armand Maulana: "Saya sering berpikir, apabila Bimbo tak pernah merilis album religi, mungkin saya masih akan tetap menggemari mereka seperti sekarang. Terus terang saya mendengar-kan materi-materi Bimbo yang bukan bernafaskan religi tetapi pop. Menurut saya musik mereka sangat easy listening. Dan hal yang juga membuat saya selalu salut adalah kenyataan bahwa Sam, Acil, Jaka, dan Iin Parlina adalah kakak beradik yang perbedaan umurnya tak jauh. Dalam stereotipe yang ada, kakak beradik pasti sering berselisih tapi tampaknya Bimbo merupakan kasus yang berbeda. Mereka merupakan keluarga kompak yang perpaduan suaranya sangat ‘kawin’. Tak masalah mengenai religi atau bukan, berdasarkan musikalitas Bimbo adalah sebuah grup yang pantas mendapatkan tempat dan penghargaan di musik Indonesia".

11. Bing Slamet

Remy Sylado: "Sebagai penyanyi dengan suara bariton yang dipadankan dengan Bing Crosby, Bing Slamet tertempa lebih matang setelah ia bergabung dalam susunan inti penyanyi Orkes Studio RRI Jakarta di bawah dirigen Sjaiful Bahri [orang ini menyeberang ke Malaysia karena alasan politik] serta pemusik-pemusik Indonesia yang menimba pengetahuan musik dari -ilmunya Belanda, misalnya Ismail -Marzuki dan Iskandar. Sementara kebolehan Bing dalam -melawak, sebagai komedian yang sejati, teruji melalui lomba yang diselenggarakan oleh majalah Ria di Gedung Kesenian -Jakarta, 29 Juli 1953. Di situ dia memenangkan juara utama dengan julukan “Bintang Pelawak.” Kala itu ia mengaku, bahwa bakat lawak baginya adalah suatu karunia yang telah mendarah daging".

12. Rhoma Irama

Emil Naif: "Gila, orang ini musiknya sangat gurih! Aransemennya oke, harmoni dan melodi lagunya enak. Dari sana, ada saja hal-hal baru yang saya dengar tentang dia. Dia pernah menjadi sampul majalah Newsweek, disebut Pahlawan Asia dan sebagainya. Saya pikir dia salah satu musik dangdut berkelas yang pernah ada di Indonesia. Dia sangat peduli dengan sound, aransemen, lirik dan tema. Saya rasa dia seorang superstar. Karyanya banyak; saya pernah baca dia main empat film di tahun ’76 saja. Dia punya recording label sendiri, -Yukawi yang kemudian berubah menjadi -Soneta Records".

13. Fariz RM

Otong Koil: "Selain sound yang unik dan canggih, beliau juga membangun sistem lirik dan aransemen yang cukup aduhai. Fariz RM punya kebiasaan unik dalam mematahkan dan menyambungkan kosa kata dalam lirik. Mungkin beliau tidak sadar akan hal tersebut, mungkin juga hanya saya sendiri yang memikirkan hal tersebut. Menurut saya, hal inilah yang paling penting dan tidak dimiliki oleh satu orang pun di negara ini. Kemudian saya curi sistem tersebut dan saya bawa ke titik paling ekstrem untuk mengaransemen karya-karya musik saya sendiri. Maafkan saya, tukang jiplak, Oom. Hehehe. Saya tidak banyak mendengar kegiatan Fariz RM di era ‘90-an, walau sempat nonton beberapa konser beliau dan bertemu untuk minta tanda ta-ngan bersama kerumunan penggemar lainnya. Saya sempat merekam cover version “Astoria”, dan ingin menunjukkannya kepada beliau. Sayang, file-nya hilang.

14. Gombloh

Piyu PADI: "Saya mendengar beberapa kisah hidupnya yang menjadi legenda dari orang-orang yang pernah dekat dan mengenal beliau seperti cerita berikut ini. Pernah dia membayar seorang perempuan pekerja seks komersial [PSK] untuk hanya duduk di dalam studio, memandanginya sambil memainkan gitar untuk mencari inspirasi. Mungkin itu yang tertuang dalam lagu "Doa Seorang Pelacur" [saya kurang tahu persis], karena lagu ini memotret sistem atau jebakan terhadap para pelacur yang membuat mereka tidak mampu keluar dari jaring laba-laba sistem pelacuran. Lalu ada juga lagu yang tercipta dari pengamatannya selama satu jam [pukul dua sampai tiga pagi] terhadap seorang ibu bersama anaknya yang menggelandang di trotoar, dalam lagu yang berjudul "3600 Detik".

15. Ebiet G. Ade

Jimi The Upstairs: "Ketika mendengarkan kembali album Camelia I, saya tercengang. Gila. Ternyata sejak kecil saya terbiasa mendengarkan album sehebat ini. Puisi dan lagu Ebiet bertambah dahsyat dengan kemasan musik Billy J Budiarjo. "Lelaki Ilham Dari Surga" adalah nomor terbaik di album ini. Lagu yang bernuansa religius, dengan lirik jenius. Dalam suasana-suasana tertentu, lagu ini dapat membuat saya terharu mendalam. Untuk yang bernuansa cinta, "Episode Cinta yang Hilang" adalah pilihan saya. Billy J Budiarjo bermain gitar dengan apik di sana. "Kapankah akan kudengar lagi/Nyanyian angin dan -denting gitarmu", langsung disambut dengan sekelebatan gitar. Itu adalah sebagian kecil part yang menggoda. Walau tak dipungkiri, "Lagu Untuk Sebuah Nama" adalah pembenaran ketika kita jadi pecundang. Dan "Camelia", waaah, Dodo Zakaria membuat lagu ini jadi semakin megah. Ketika kecil saya tidak merasakan semuanya sejauh ini. Yah, lebih baik terlambat menyadarinya daripada tidak sama sekali".

16. Gesang

Pongki Jikustik: "Sosok Gesang adalah sosok yang sa-ngat identik dengan orang Jawa: rendah hati dan kalem. Empat atau lima tahun yang lalu, saya pernah berada di satu acara bersama beliau di mana ia menyanyi “Bengawan Solo” untuk salah satu stasiun televisi swasta. Pada saat itu suaranya memang sudah tidak terdengar seperti penyanyi, namun saya maklum karena itu pasti akibat faktor usia. Saya tidak sempat berbincang dengannya, saya hanya bisa melihatnya dari jauh. Namun dari situ saya menangkap kesederhanaan dan keramahan yang dipancarkan olehnya. Beliau datang dengan memakai baju batik, tidak banyak bicara, sangat low profile. Kondisinya saat itu sangat sehat dan masih bisa menyanyi. Yang saya tahu, sekarang ini keadaan Gesang secara fisik boleh dibilang masih sangat hebat. Untuk usia seuzur beliau, fisiknya masih bagus sekali. Ini pasti orang di atas rata-rata".

17. Harry Roesli

Fariz RM: "Harry Roesli adalah tokoh penting bagi karier bermusik saya. Kalau Chrisye menyadarkan saya akan sikap profesionalitas, Yockie Suryoprayogo dalam musikalitas dan Eros Djarot mempengaruhi cara berpikir saya, Harry Roesli adalah satu–satunya pemusik pribumi yang saya kagumi prinsipnya. Sebagai pribadi, Kang Harry adalah contoh yang seharusnya menjadi pembelajaran bagi generasi musik muda nasional dalam hal mencintai musik dan bagaimana seha-rusnya pemusik memiliki kepercayaan atas hasil kreativitasnya sendiri. Seingat saya, Kang Harry tidak mau kompromi jika sudah bicara soal apa yang ada di isi kepalanya. Kalau ditegur soal kebiasaannya merokok, si Akang selalu menyahut, Sambung menyambung menjadi satu".

18. Jack Lesmana

Indra Lesmana: "Kontribusi utama yang telah ayah berikan adalah upaya dan kegigihannya dalam mengenalkan musik jazz. Segenap aktivitasnya menjadi terobosan, perubahan dan pengaruh baru bagi perkembangan musik di Indonesia. Ayah mendirikan grup “Indonesian All Stars” bersama Bubi Chen, alm. Yopie Chen, alm. Maryono dan Benny Mustafa. Formasi ini berhasil membuka mata dunia akan kemajuan musik jazz di Indonesia. Penampilan me-reka di Berlin Jazz Festival pada tahun 1967 dan membuat album rekaman kolaborasi bersama pemain clarinet jazz dunia, Tony Scott, adalah salah satu masterpiece yang membanggakan. Prestasi yang mereka berikan menjadi bibit dari hubungan baik program seni budaya Indonesia dengan beberapa negara luar, khususnya dalam mendatangkan beberapa musisi jazz dari mancanegara".

19. Ahmad Albar

Ian Antono: "Saya mengagumi kharisma Achmad Albar. Hal itu tidak bisa dibentuk karena sifatnya sangat alamiah. Ketika di atas panggung, ia memiliki wibawa yang berbeda dengan siapa pun. Seperti halnya kita menyaksikan aksi panggung Mick Jagger, walau diam saja di atas panggung, orang tetap antusias melihatnya. Kira-kira seperti itulah seorang Achmad Albar.
Selain penuh wibawa, ia juga sangat tenang saat berada di atas panggung. Terkadang kalau saya menyanyi di depan mike dan ia ada di samping saya, suaranya bisa lebih keras daripada saya. Jika terjadi keributan di antara penonton, dengan suaranya yang keras itu ia berteriak menengahi. Teriakan panitia atau polisi selalu gagal, tapi suara Achmad Albar membuat mereka langsung berhenti.

20. The Rollies

Benny Soebardja: "Sebenarnya jauh sebelum The -Rollies berdiri, saya sudah pernah bermain musik bareng dengan Gito di band pelajar saya sebagai siswa SMAN 5 Bandung, sementara Gito di SMAN 2 Bandung. Menilik musikalitas mere-ka, bagi saya The Rollies telah berhasil memberikan kontribusi positif bagi perkembangan musik pop di Indonesia. Mereka menambahkan unsur alat musik tiup atau brass section. Menurut saya sampai sekarang belum pernah ada lagi band seperti Rollies, dalam arti grup yang siap untuk mengetengahkan konsep bermusik sendiri tanpa harus meng-ikuti selera pasar. Sebuah penyikap-an yang sangat jarang ditemukan di industri musik arus utama, terlebih pada zaman musik sekarang. The Rollies di samping berhasil mengekspresikan musik Indonesia, beberapa personelnya, terutama Gito dan Deddy, sungguh pandai bermasyarakat dan bergaul dengan semua lapisan".

21. Erros Djarot

Yockie Suryoprayogo: "Selama Erros terjun ke politik, sebagai seniman saya merasa sangat “dirugikan”. Tentu yang berhubungan kerjasama musikal saya dengan dia, selalu tidak tuntas, karena kepentingan di wilayah kesenian berbeda dengan wilayah politik. Kesenian berbicara dengan rasa, etika, moralitas sementara politik berbicara dengan kepentingan demi kekuasaan. Saya selalu gamang untuk menyeret dia, ke wilayah kesenian atau wilayah politik? Erros pun sepertinya bingung menempatkan dirinya sebagai seniman atau politikus. Pada akhirnya saya menyadari skala prioritas Erros. Sebagai musisi, domain saya ada di musik hingga skala prioritas pertama adalah musik sementara Erros selama puluhan tahun domainnya politik. Otomatis skala prioritasnya adalah politik. Saya kini memahaminya dan tidak berharap banyak. Sebagai teman baik, saya hanya kangen sebuah karya atau konsep dari Erros Djarot- yang bisa menjadi karya utuh seperti album Badai Pasti Berlalu, film Cut Nyak Dhien atau Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan [PDIP] yang ikut ia desain bersama Megawati Soekarnoputri".

22. Yockie Suryoprayogo

Ade Paloh: "Yockie membuktikan bahwa ia adalah agen anak muda zamannya, menjungkirbalikkan tren lama musik pop Indonesia yang ‘cengeng’ dan ‘hipermelankolis’ dengan sempurna. Ia juga yang meyakinkan Chrisye — yang pada saat itu lebih dikenal sebagai pemain gitar bas — untuk bernyanyi lagu klasik “Lilin-Lilin Kecil” hingga menerbangkan Chrisye ke singgasana kerajaan vokal teratas negeri ini. Yockie yang handal pada synthesizer, tidak tinggal diam dalam kesenggangan ke-suksesan. Bosan dengan gaya ‘jalanan,’ ia berusaha memadukannya dengan sesuatu yang lebih ‘sekolahan’. Ia yang pada saat itu belum mahir menulis notasi partitur, belajar kilat dengan maestro terkemuka Idris Sardi yang terkenal galak dan regimental, untuk menghasilkan masterpiece Musik Saya Adalah Saya. Imbuhan orkestra fundamental digunakan sebagai pengganti suara synthesizer untuk membuat aransemen repertoire pop ‘Indonesiana’ hasil karya dia dan para kompatriotnya, menjadi prese-den baru untuk khazanah musik Indonesia akhir ’70-an hingga awal ’80-an".

23. Dewa19

Giring Nidji: "Dhani pernah cerita waktu memakai lambang Tuhan di Laskar Cinta, ada orang fanatik mendatangi Dhani dan ngomong, “Ini lambang Tuhan!” Dhani cuma ngomong ke temannya, “Oh, begini susahnya jadi John Lennon.” Gila! Mungkin dia banyak menulis cinta ka-rena hatinya percaya bahwa cinta bisa mengubah segalanya. Mungkin cara menga-takannya berbeda. Kadang-kadang orang menganggapnya terlalu arogan. Tapi kalau kita mengenalnya lebih dekat, he’s a very cool dude. Saat Nidji era album pertama, kami selalu takjub ketika bertemu dengan musisi-musisi senior, selalu ingin tahu lebih dekat. Ada yang pernah wanti-wanti ke saya, Kalau dengan Dhani, siap-siap sakit hati. Tapi tidak seperti itu yang saya alami bersama Nidji. Yang membuat saya tertawa, waktu saya salaman, dia ngomong, Lo salaman mulu. Ya sudah."

24. Ahmad Dhani

Ahmad Dhani: "Saya beruntung sampai saat ini saya dianugerahi oleh Allah SWT seabreg selera musik yang beraneka ragam, sehingga saya menikmati karya Sergei Rach-maninoff atau juga Maurice Ravel, akibat bergaul dengan pemain orkestra saat rekaman string untuk album-album Dewa19. Saya juga tidak tahu kenapa saya menggemari musik R&B, mungkin mencari format musik fusion yang memudar di era ’90-an, maka saya menggemari TLC dan Faith Evans. Saya beruntung bisa alat musik kibor dan gitar sehingga memudahkan saya memahami musik Steve Vai sekaligus musik elektronik Chemical Brothers. Karena saya mengerti gitar, maka saya mengagumi dan mengadopsi The Edge dan Brian May. Dan setelah saya lakukan riset lagi, memang musisi yang menguasai gitar dan kibor akan menghasilkan karya yang lebih beraneka ragam ketimbang musisi yang hanya menguasai satu alat musik. Dan keberuntungan saya yang terbesar adalah selalu mendapatkan kebetulan dalam memproduksi album. Kebetulan dapat nada-nada bagus. Kebetulan dapat lirik-lirik komersial. Kebetulan dapat sound-sound bagus. Kebetulan dapat ide bagus buat aransemennya. Kebetulan ada yang beli kaset/ CD-nya. Kebetulan ada yang mengaktivasi RBT-nya. Kebetulan ada 'kebetulan' yang lainnya".

25. Indra Lesmana

EQ Humania: "Dalam sekilas pandang, memang sosok Indra Lesmana sudah mendapat apresiasi yang besar dari Indonesia. Namun menilik kualitas Indra Lesmana sebagai manusia dan musisi, khususnya sebagai musisi jazz, ia bisa lebih maksimal dan go all the way. Saya ada di sana ketika dalam sebuah titik di hidupnya, Indra Lesmana memutuskan untuk hidup di Indonesia. Saya juga sering berbincang dengannya, bahwa sebenarnya Indonesia membutuhkan orang-orang seperti dia. Bagi saya Indra Lesmana sudah mencapai titik yang tinggi dalam hal pencapaian seorang musisi. Namun saya juga menyadari bahwa dengan kemampuannya, ia akan lebih bersinar bila ada di luar negeri, di mana ia akan kerap dikelilingi oleh orang-orang yang berlevel sama [tanpa bermaksud merendahkan orang-orang yang ada di Indonesia tentunya]. Namun pada ak-hirnya ia sadar bahwa ia memiliki semacam tanggung jawab moral, atau bisa dikatakan peran, yang harus ia jalankan di sini".



Author: Tamtomo | More Music On: www.tamtomousic.co.cc

Wednesday, November 05, 2008

Matinya Radio Jazz & Klasik


Salah satu radio yang mengkhususkan memutar lagu Jazz & music Klasik di Jakarta udah tamat riwayatnya. CNJ 99.9 FM (Classic News And Jazz Radio) atau DJNK (Djakarta Jazz & Klasik Radio) atau nama resmi Radio Draba yang mengudara di 99.9 FM telah menghentikan pemutaran lagu Jazz & Music Klasik sejak akhir Agustus ini dan yang pasti alasannya klasik yakni bisnis mengalahkan idealisme dan berarti kepemilikan radio ini berpindah tangan.

CNJ 99.9 FM mengudara sejak 5 tahun yang lalu nonstop 24 jam tanpa henti, tanpa iklan dan tanpa penyiar hanya selipan jingle radio saja. Konon dahulu kala radio ini di-launching di salah satu tempat elit di Jakarta dan para pemilik radio CNJ adalah orang-orang ternama, salah satunya adalah pengacara beken Todung Mulya Lubis. Menurut salah satu website khusus musik Jazz, radio ini menjadi oase bagi penggemar musik Jazz dan klasik di Jakarta di tengah kemacetan lalu lintas sehingga menjadi favorit penggemar jazz bahkan membuat iri penggemar jazz di kota lain. Materi lagu yang diputarpun beragam mulai dari dixieland, swing, bebop, fusion sampai smooth jazz.

CNJ 99.9 FM ini emang dari awal mengambil segmen sempit alias A+ (kalangan atas) yakni hanya memutar lagu jazz dan musik klasik, di kota lain juga ada salah satu yang mengambil segmen ini yakni Radio KLCBS, The Jazz Wave Bandung yang mengudara di 100.4 FM. Beda dengan CNJ 99.9 FM, KLCBS tetap mengudara yang berarti iklan masih menjejali di sela-sela program-programnya.

Dahulu kala di Jakarta juga ada salah satu stasiun radio yang mengkhususkan memutar lagu Klasik, mungkin ingat dengan radio Top FM/ Radio Klasik (salah satu radio milik Puspen ABRI) yang mengudara dari Arthaloka yang akhirnya juga tumbang di tahun 2000, terus radio M97FM yang khusus memutar lagu Classic Rock & Progressive akhirnya dijual oleh Masima ke RCTI grup menjadi Radio TPI yang khusus memutar lagu-lagu dangdut.


Berganti kepemilikan bagi sebuah radio siaran adalah pergantian format yang berarti CNJ tidak memutar musik Jazz & Klasik lagi, mulai september ini di frekuensi 99.9 FM Jakarta hanya terdengar lagu-lagu R&B dan lagu anak muda seperti Pop dan Rock, ya... salah satu radio anak muda kota Bandung berhasil menginvasi Jakarta, NinetyNiners Radio (99ERS) atau PT.Radio Swara Milliard Artha yang menyebut dirinya The Funky Station di Kota Bandunng melebarkan sayapnya di Jakarta. Sebelumnya 99ERS sukses di kota Bandung dengan radio berformat anak muda dan mengudara di 100 FM, sesuai namanya dahulu 99ERS mengudara juga di 99.9 FM sebelum penataan frekuensi menjadi 100 FM dan di Jakarta 99ERS akhirnya mendapatkan frekuensi yang diincarnya yakni di 99.9 FM.

NinetyNiners Radio bukan radio pertama dari Bandung yang "buka cabang" di Jakarta, sebelumnya ada Oz Radio Bandung yang menjadikan PT.Suara Gema Pembangunan di frekuensi 90.8 FM menjadi OZ RADIO Jakarta. Apakah ini menjadi jalan buat radio daerah untuk masuk ke Jakarta juga, bukan cuman radio daerah yang dicaplok jaringan radio Jakarta?


Author: Tamtomo | More Music On: www.tamtomousic.co.cc

Saturday, November 01, 2008

Shadows & Heroes Season 3

Malam ini akan dilangsungkan press conference launching film Heroes Season 3 bertempat di Blitz Megaplex Jakarta. Kali ini salah satu single NIDJI dari album Top Up yakni Shadows akan menjadi theme song trailer film seri Heroes yang saat ini memasuki season ke tiga.

Lagu Shadows akan menjadi theme song trailer film ini yang ditayangkan jaringan televisi Star World mulai November ini di kawasan Asia seperti Indonesia, Singapura, Malaysia, Filipina dan lain-lain.

Beberapa waktu yang lalu salah satu single dari album Breakthru' yaitu Heaven juga menjadi salah satu theme Song Trailer film yang sama untuk season sebelumnya.

"Hey You Got To Stay Awake... You Got To Start To Save The World.. You Got To Be Alert"

Potongan lirik lagu "Shadow" diatas memang pas untuk sebuah film bertajuk Heroes, dimana serial ini bercerita tentang kehidupan sekelompok manusia yang terlahir memiliki kekuatan super dan melakukan tugasnya untuk menyelamatkan dunia. Filmnya sendiri saat ini masih menjadi tontonan laris distasiun TV Amerika.


Author: Tamtomo | More Music On: www.tamtomousic.co.cc