Tuesday, May 30, 2006

Ruth Sahanaya, Jiwaku

RUTH SAHANAYA, adalah insan yang penuh talenta.
Rentang prestasi yang diraihnya di berbagai forum nasional maupun internasional, tak pelak lagi, menempatkannya pada posisi teratas.
Penyanyi yang akrab dengan panggilan Uthe ini pun ditempatkan dalam jajaran Diva musik Indonesia. Karirnya di industri musik tetap gemilang hingga kini.
Dari rentang karirnya, Uthe telah merilis 10 album yang total penjualannya tercatat lebih dari empat juta kopi.

Tepat di tanggal 8 Mei 2006, Uthe menyapa penggemarnya lewat album barunya bertajuk JIWAKU.

Album yang mengeksplorasi oleh vokal Uthe secara maksimal ini masih setia di jalur pop.
Ada 10 lagu yang dihadirkan dimana selain lagu – lagu baru, Uthe juga menyanyikan hit lama yang diaransemen kembali dengan segar yaitu Camar Yang Pulang dan Layu Sebelum Berkembang.
Adapun hit single yang dikedepankan adalah lagu bertajuk Jiwaku, karya Nico Adjibandi yang diaransemen oleh Irwan Simanjuntak. Selain 2 musisi diatas, Uthe juga menggamit sejumlah rekan musisi seperti Erwin Gutawa, Tohpati, Andi Rianto, dan banyak lagi.
Kehadiran Uthe, Sang Diva, diharapkan menjadi pengobat rindu penggemarnya yang sudah lama menantikan album barunya.

web resmi: www.ruthsahanaya.com


Monday, May 01, 2006

Kahitna, Soulmate

~ Saat tampil bersama Letto & Tompi ~

GENAP 20 tahun sudah eksistensi grup Kahitna di blantika musik Indonesia.
Grup asal Bandung ini bisa menjadi ikon band yang konsisten dalam menawarkan karakter lagu nan khas.
Dan, hal tersebut makin dikukuhkan lewat album terbarunya atau yang keenam bertajuk Soulmate (produksi Musica Studio's) yang diluncurkan awal Maret 2006 lalu.

Band yang digawangi Yovie Widianto (piano/keyboard), Bambang Purwono (keyboard.sound programming), Andrie Bayuadjie (gitar), Budiana Nugraha (drum), Dody Is (bas), Harry SW (perkusi), Hedi Yunus (vokal), Carlo Saba (vokal) dan tambahan vokalis baru, Mario Ginanjar ini menawarkan aneka tembang bertabur kata cinta sederhana dan bermelodi manis dengan aksen "piano song" nan kental.

Ciri itu telah ditunjukkan Kahitna dalam enam album yang dihasilkan, sebut saja Cerita Cinta (1994), Cantik (1996), Sampai Nanti (1998), Permaisuriku (2000), Cinta Sudah Lewat (2003) dan Soulmate (2006).
Tahun 2002, Kahitna sempat menelurkan album The Best of Kahitna.

Menurut Yovie, sang pentolan Kahitna sekaligus pencipta hampir semua tembang-tembang Kahitna mengakui, menjaga ciri khas warna Kahitna menjadi usaha keras grup band-nya dalam membelai telinga penggemar.
Dengan jati diri yang bertahan itu, bukan berarti Kahitna stag dan tak bisa berkembang.

Kalaupun ada, pengembangan lebih proses pada kreatifitas lagu, seperti sebatas penggarapan aransemen lagu.
Selebihnya, Kahitna nyaman dengan ciri sebagai band pop bersentuhan kemasan piano nan manis.
Dalam lirikpun Kahitna atau tepatnya Yovie menancapkan jati diri dengan lirik cinta sederhana tanpa ciri puitis namun tetap terasa orisinil.

Sementara itu, album Soulmate ini dipersembahkan untuk para lelaki yang mencintai wanitanya dan para wanita yang telah membuat indah dunia.
Lihat saja dalam tembang Aku, Dirimu, Dirinya dan Cinta Sendiri.
Sedangkan yang bertempo medium dengan irama riang seperti Kau Ubah Hariku, Mengapa Terlambat dan Merasa Tak Dicinta.
Bahkan, Kahitna menelurkan kembali lagu lama dengan aransemen baru nan ciamik yaitu tembang Katakan.

Petikan lagu "Soulmate":
ketika engkau datang,
mengapa di saat kutak mungkin menggapaimu
meskipun tlah kau semaikan cinta

dibalik senyuman indahkau jadikan seakan nyata
seolah kau belahan jiwa
**
meskipun tak mungkin lagi

tuk menjadi pasanganku
namun ku yakini cintakau kekasih hati
terkadang pintu surga sukar dimengerti

semua ini kita terlambat