Tuesday, February 27, 2007

Gita Gutawa (Self Tittled, 2007)

Ketika sang putri kecil mulai mengerti artinya cinta….

Menyanyikan lagu-lagu dengan tehnik menyanyi high pitch bukanlah perkara mudah. Karena tidak sembarang orang dapat melakukannya. si cantik Aluna Sagita Gutawa, gadis yang kerap disapa Gita Gutawa ini memiliki karakter suara sopran sehingga ia dapat menyanyikan sejumlah lagu-lagu pop klasik yang high pitch. Putri komposer dan arangger kenamaan Erwin Gutawa ini nampaknya ingin mengikuti jejak sang ayah. Terjun di dunia musik.

Sebelumnya, Gita Gutawa dikenal sebagai penyanyi anak-anak yang pernah berduet dengan Donny ‘ Ada Band’ lewat lagu Yang Terbaik Bagimu (Jangan Lupakan Ayah). Lagu ini kemudian menjadi hits terjual lebih dari 850 ribu kopi dan membawa Gita & Donny sebagai nominasi Duet Terbaik kategori Pop AMI award 2005.

Debut album bertajuk namanya sendiri alias self titled album. Gita menamai genre albumnya ini sebagai album Pop Klasik. Erwin yang terjun langsung sebagai PRODUSER album buah hatinya ini. Gita sendiri take vocal di Jakarta, sedangkan mixing dan masteringnya dilakukan di Sydney , Australia. Production album ini dibuat serius dengan kualitas yang bagus.

“Liriknya tidak anak-anak, cenderung remaja malah. Aku sesuaikan saja tema lagunya untuk anak-anak yang sebaya denganku.” tutur siswi yang tengah bersekolah di SMP AL Izhar Pondok Labu ini. Untuk album ini, Gita bekerja sama dengan sejumlah musisi. Erwin Gutawa, Andi Rianto, dan Pink-pitt berperan sebagai aranger. Sedangkan untuk pencipta lagunya Gita bekerja sama dengan pencipta lagu ternama seperti Glenn Fredly, Melly Goeslaw, Harry Budiman, Dewiq, Krishna & Donnie ‘ada band’ hingga Eross Chandra.

Saat ini Gita juga tengah melakukan syuting untuk film serial TV drama musikal yang terdiri dari 5 episode, berjudul Ajari Aku Cinta dimana akan disiarkan di SCTV. Ceritanya sendiri diangkat dari lagu-lagu dalam album ini dan Gita berperan sebagai dirinya sendiri. Lagu pertama dibuka dengan lagu Kembang Perawan yang dijagokan sebagai hits dan tampil dengan nuansa teatrikal. Seperti dalam liriknya: Aku mulai jatuh cinta // Papa biarlah aku // menikmati semua // anugerah hidupku, nampak Gita mulai menikmati asyiknya jatuh cinta namun masih malu-malu dan meminta ijin kepada ortu. Lagu yang ditulis oleh Melly Goeslaw ini sudah diputar di radio-radio beberapa bulan sebelum perilisan album ini.

Ada juga lagu Bukan Permainan merupakan ungkapan perasaan remaja seumuran Gita yang sedang bangkit dari kesedihannya. Dalam video klipnya, Gita tengah bersepeda sambil bernyanyi menyusuri kota London yang modern. Kedua video klip ini disutradarai oleh Taba Sanchabachtiar.

Simak juga lagu indah Gita Gutawa lainnya seperti Apa Kata Bintang yang melantun manis disertai dentingan gitar. Liriknya yang lugu menceritakan tentang seorang anak perempuan yang sedang melamun, dan ia mulai deg-degan merasakan cinta pertamanya. Sebuah pengalaman yang sangat lumrah dirasakan oleh semua orang.

Tak hanya lagu-lagu slow, ada pula lagu berirama riang seperti Do Be Do. Lagu ini mewakili figur anak remaja yang mandiri dan mulai mandiridan melakukan sesuatu dengan caranya sendiri. Yang unik, lagu ini mengambil disadur dari sebuah lagu asing dengan sound-sound musik Afrika yang kemudian liriknya diadaptasi oleh Eross Chandra.

Sahabat Kecilku merupakan ungkapan perasaan Gita saat berpisah dengan sahabat masa kecilnya. Hal yang juga pernah dirasakan oleh siapapun ketika pindah dari bangku TK menuju SD, ataupun dari bangku SD menuju SMP, karena mereka akan menemukan dunia yang baru. Dan perlahan mulai meninggalkan dunia anak-anaknya.

Gita mencoba membuat lirik lagu dalam sebuah lagu di albumnya. yaitu lagu Surga di Bawah Telapak Kakimu, Lagu yang ditulis Gita berdua dengan Donny ‘ Ada Band’ sekaligus meneruskan kerja sama yang pernah dilakukan keduanya sebelumnya. Setelah sebelumnya bersama Donnie ’ Ada band’ mengetengahkan mengenai ayah kini pepatah “Surga Berada Di Telapak Kaki Ibu” menginspirasi Gita dan Donny untuk menulis lirik lagu ini.

Tak hanya lagu berbahasa Indonesia , dalam album ini Gita juga memperlihatkan kebolehannya menyanyikan lagu dalam bahasa Inggris. Lagu To Be One disajikan apik dengan diiringi dentingan gitar akustik, ensemble orkestra dan juga choir yang membuat lagu ini menjadi berkesan megah dan elegan.

Gita yang menjadi anggota kelompok perdamaian dunia CISV (kelompok perdamaian dunia dibawah UNICEF) mempersembahkan sebuah lagu yang mengangkat tema tentang perdamaian dunia untuk seluruh umat manusia di seluruh dunia yang walaupun berbeda-beda agar dapat hidup bersatu dalam damai.

Dengarkan juga Vocalizing dimana Gita menonjolkan range kelebaran suaranya dari rendah ke tinggi dengan skill vokalnya yang luar biasa untuk seorang anak umur 13 tahun! Vocalizing sebenarnya adalah lagu yang biasa dinyanyikan Gita sebagai pemanasan sebelum bernyanyi. Karena dirasa unik dan indah, maka Vocalizing dimasukan ke dalam album ini.

“Gapailah cita-citamu setinggi langit!” pesan itulah yang ingin disampaikan dalam lagu Your love, satu lagi lagu berbahasa inggris dimana Gita berduet dengan Delon yang dalam lagu ini berperan sebagai kakaknya. Lirknya bercerita bahwa kita bisa kuat dan berhasil meraih impian karena didukung oleh cinta kasih orang-orang disekitar kita. Lewat lagu ini, karakter suara keduanya yang pernah menjadi anggota paduan suara dimana Gita yang bersuara sopran dan Delon yang bersuara tenor diiringi oleh instrumentasi orkestra.. terdengar sangatlah indah…

Gita juga sama seperti remaja lainnya. Suka sekali curhat. Itu yang terlihat dalam lagu Alunan Sebuah Lagu. Lagu ini merupakan lagu spesial karena dibuat papa dan mamanya (Erwin dan Lulu) khusus untuk Gita. Didalamnya mengandung pesan berarti, yaitu “Jika kamu bersedih, bermain musiklah. Karena musik juga bisa dijadikan tempat curhat., Musik dapat merubah suasana hatimu..”. Judul lagunya sendiri diambil dari nama Gita (Aluna sagita yang artinya alunan sebuah lagu).

Track List:
1. Kembang Perawan
2. Bila
3. Bukan Permainan
4. Surga di Bawah Telapak Kakimu
5. Your Love / Fly High – Gita Gutawa feat Delon
6. Do Be Do (Siap Melangkah)
7. Apa Kata Bintang
8. Alunan Sebuah Lagu
9. Sahabat Kecilku
10. Dengar
11. Vocalizing
12. To Be One


Listening "Kembang Perawan"


:: sonybmg ::


Wednesday, February 21, 2007

Reflection Of Harvey Malaiholo

Ingin mengetahui kiprah Harvey Malaihollo selama dua dasawarsa (1987-2007), maka album ini rasanya lumayan mewakili Harvey dalam jatidiri yang established. Di era 80-an Harvey Malaihollo tercatat memiliki segudang prestasi dalam ajang kompetisi semisal World Pop Song Festival di Budokan Hall, Tokyo. Harvey memang masuk jajaran stylish singer yang elegan dan perfek.

Dia sangat menguasai teknik vokal. Dan ini modal utama Harvey menjangkau jatidiri vokalnya. Sekedar catatan bahwa Harvey telah menjejak prestasi sejak tahun 1976
saat menjuarai ajang Bintang Radio dan TV Remaja Se Indonesia.

Dan album ini tampaknya berusaha menjejalkan kapasitas Harvey sebagai penyanyi kelas Festival dan penyanyi yang juga menjejakkan kakinya di industri musik pop. Album ini seolah ingin mencuatkan keseimbangan sosok Harvey.
Dari 12 track yang disemat di album ini 5 diantaranya adalah diproduksi tahun 2007. Selebihnya diangkat dari album-album yang pernah dirilis sebelumnya.
5 track yang "baru" memang tak semuanya lagu baru melainkan sebuah "remake" seperti lagu "Aku Sadari" karya Dian Pramana Poetra dan Deddy Dhukun yang sebelumnya dipopulerkan Jayanthi Mandasari. Menariknya lagu ini dinyanyikan secara duet oleh Harvey dan Dian Pramana Poetra.
Satu-satunya lagu baru di album ini adalah "Merindukanmu" karya dari Ika Ratih Poespa, adik Dian Pramana Poetra. Lagu bercorak "ballad" ini oleh Tohpati yang menggarap arransemennya dikemas dalam nuansa akustik. Terdengar perpaduan gesekan cello yang menggeram pada introduksi yang bertaut dengan gitar akustik. Bahkan ada sedikit "surprising" pada jelang interlude,karena perangai musik tiba-tiba berbelok ke cengkok "Celtic" yang eksotik.

Tohpati pun memelintir lagu "Kusadari" (karya Elfa Secioria dari ajang Festival lagu Pop Indonesia) dengan karakter "Grand" ala Festival dengan tata arransemen R&B yang poppish dan catchy. Lagu hits Harvey Malaihollo lainnya di era 80-an "Dara" yang dulu ditata oleh Ireng Maulana berubah dengan gaya bossa yang lebih progressive di tangan Dian Pramana Poetra.

Album ini pun menghadirkan penampilan Harvey bersama Bhaskara lewat lagu "Putri" yang ditulis Mbak Tutut hingga duet bersama Vina Panduwinta "Begitulah Cinta" karya Oddie Agam dari Festival Lagu Pop Indonesia 1988.

Sayangnya album Greatest Hits ini tidak memuat "Lady" karya Anton Issudibyo yang menghantar Harvey memperoleh salah satu Award di Budokan Hall,Tokyo.

TRACKLIST
1.MERINDUKANMU
2.AKU SADARI
3.KATAKAN SAJA
4.PENGERTIAN
5.BEGITULAH CINTA
6.SEANDAINYA SELALU SATU
7.DARA
8.KUSADARI (MASIH ADA)
9.PUTRI
10.WANITA
11.MENITI PELANGI
12.JERA

review by: DENNY SAKRIE

Tuesday, February 20, 2007

Norah Jones (Not Too Late)

Terus terang ada yang kurang jika menyimak album ketiga dari puteri Ravi Shankar ini. Salah satunya mungkin adalah bahwa Norah Jones tidak lagi didampingi produser bertangan dingin Arif Mardin yang telah berpulang ke rahmatullah tahun silam. Ada nuansa yang agak meredup. Ini mungkin subyektivitas saya belaka.

Tetapi menariknya, Norah Jones menyembulkan semangat yang luar biasa dalam menulis lagu. Hampir semua lagu yang termaktub di album ini merupakan karya Jones bersama dengan Lee Alexander, pemusik, produser dan merangkap kekasihnya.

Kabarnya album ini pun digarap di kediaman mereka berdua. Lirik-lirik yang ditulis Norah Jones pun cenderung personal. Jones bahkan mulai merambah ke gerbang politik.
Simak saja "Wish I Could",sebuah narasi cinta berlatar peperangan :

"She says "Love in the time of war is not fair
He was my man but they didn't care
Sent him far way from here
No goodbye,no goodbye
"

Bisa jadi kita teringat tentang lagu-lagu (country) era 70-an yang menunjukkan kegeraman kaum wanita terpisah dengan pasangannya yang dikirim ke medan pertempuran Vietnam.
Di lagu ini jelas peperangan yang dimaksud adalah perang Irak !.
Bahkan Norah Jones mulai menulis lirik politik . Simak lagu "My Dear Country" :

"Cause we believed in our candidate
But even more It's the one we hate
I needed someone I could shake
On election day
"

Hmmmm.......apakah Norah Jones tengah merindukan sosok seperti Joan Baez ?
Yang jelas atmosfer musiknya toh tetap beragam ada yang bernuansa jazz,ada yang soul-flavour,sedikit rock dan sedikit country.
Repertoar Norah Jones ini rasanya masih tepatlah untuk menemani anda menyeruput kopi di gerai Starbuck di mall-mall yang bertebaran di metropolis ini .

TRACKLIST:
1.WISH I COULD
2.SINKIN' SOON
3.THE SUN DOESN'T LIKE YOU
4.UNTIL THE END
5.NOT MY FRIEND
6.THINKING ABOUT YOU
7.BROKEN
8.MY DEAR COUNTRY
9.WAKE ME UP
10.BE MY SOMEBODY
11.LITTLE ROOM
12.ROSIE'S LULLABYE

:: review by denny sakri ::



Monday, February 19, 2007

Tangga (Cinta Begini)

TANGGA kini kembali lagi dengan beberapa kejutan. Musik baru, penampilan baru dan tentunya album baru. Pada awal kemunculan mereka di album pertama Tangga memang belum mengekspos wajah para personilnya, karena lebih ingin menampilkan karya-karyanya.

Oleh sebab itu, di cover album pertama hanya memperlihatkan kaki-kaki para personil. Setelah banyak orang lebih mengenal musik dan lagu-lagu Tangga, maka Tangga menjadikan album kedua ini sebagai momentum yang tepat untuk ‘menampilkan diri’ di cover album dengan menggunakan konsep lift atau elevator yang merupakan symbol dari pembaruan dan modernisasi Tangga.

Group vokal Tangga mempunyai motto ‘Ada Karena Beda’, justru perbedaan yang kontras dari para personil menjadikan Tangga tampil lebih selaras dalam kesatuan. Bagi mereka perbedaan itu bukan masalah, melainkan sebuah anugerah, yang utama adalah itikad baik dan komitmen yang selalu terjaga di antara mereka yang bisa membuat Tangga selalu ada dan terus berkarya.

Album kedua ini masih memiliki benang merah dengan album pertama walaupun ada perbedaan yang cukup terasa, dalam album ini Tangga lebih banyak mengeksplor musik dan berani mencoba berbagai genre. Lalu, mengapa judul album yang dipilih adalah Cinta Begini? Menurut Kamga, judul tersebut sangat unik dan pas untuk anak muda masa kini. Lagipula sebelum album ini rilis, single lagu Cinta Begini sudah beredar di pasaran namun banyak orang yang belum tahu siapa yang menyanyikannya. “Sering aku temukan, ada orang yang bilang ‘Eh, lagu Cinta Begini enak nih. Tapi siapa yang nyanyi ya?’ Jadi jika album ini sudah dirilis, orang lebih mudah mencari lagu tersebut dan tahu siapa grup yang menyanyikannya” tandas Kamga.

Tema lagu yang diangkat dalam album ini juga masih seputar cinta. Bedanya, kehidupan cinta yang dikupas disini lebih meluas. Menurut Kamga, orang akan jenuh jika terus-terusan disuguhi lagu patah hati atau lagu cinta yang berakhir tidak happy ending. karena alasan itulah, Tangga mengangkat tema-tema lain. Sebagai contoh, dalam lagu Mamanya yang bercerita tentang problem dengan ibu pacar. Atau tentang hubungan tanpa status. Tema-tema seperti inilah yang Tangga anggap menarik dan dirasa dekat dengan kehidupan sehari-hari. Lewat lirik yang tajam dan melodi yang dikemas ringan, Tangga ingin membawa pendengarnya flashback ke pengalaman hidup yang pernah dialami. Tangga juga mulai berani mengeksplorasi sisi musikalitasnya.

Banyak warna baru dalam album ini, seperti lagu Tolong Catat yang dimulai dengan dentingan gitar akustik Spanish pada intro, Bukan Dia Yang Kuinginkan yang berwarna jazzy bossanova, Simple Love yang diberi sedikit sentuhan slow R&B, lagu Usai Disini yang bernuansa Ballad R&B, My Sweetest Enemy yang bernuansa Reggae, lagu Jangan Tolak Aku yang beraroma mix antara Disco dan Funk. Lagu terakhir ditutup dengan lagu Mamanya yang berirama dance. Dalam lagu ini, Tata kembali memperlihatkan kebolehannya dalam nge-rap. Yang unik, ada 2 track lagu yang merupakan insert berdurasi beberapa menit yang berisi percakapan seperti Curhat dan opening lagu Usai Disini. “Insert memang sudah menjadi ciri khas Tangga sejak album pertama. Untuk pemanis aja. Jadi kalo orang merasa agak jenuh mendengarkan 4-5 lagu terus-terusan bisa diselingi dengan mendengar insert,” ucap Kamga.

Harry Budiman masih tetap berperan sebagai arranger dan komposer lagu-lagu di album kedua Tangga. Sejak album pertama, Harry Budiman memang sudah in-charge. Di album kedua ini hampir 80% lagu masih digarap olehnya dan bekerja sama dengan band yang biasa menjadi pengiring Tangga. Sedangkan untuk liriknya dikerjakan bersama-sama oleh Johandi Yahya dan para personil Tangga. Sebelum mengundurkan diri, Desty sempat membantu dalam menulis lagu Bukan Dia Yang Kuinginkan. “Kami memang masih junior dalam dunia musik dan belum piawai dalam hal aransemen lagu. Dari beberapa lagu yang kami buat sendiri, kami percayakan pada Mas Harry dan kawan-kawan yang menggarapnya. Walaupun begitu Tangga selalu terlibat di dalam penggarapan dengan menyumbangkan ide musik dan tema pembuatan lirik. Hampir 60% kami membantu untuk liriknya,” tutur Kamga mewakili suara personil Tangga lainnya.

Perbedaan karakter masing-masing personil adalah kekuatan dari group Tangga. Kalau dulu di album pertama orang-orang belum mengenal Tangga, sekarang kami sudah mulai berani buat nunjukin diri. Biar orang-orang lebih kenal Tangga. Bisa dilihat, keempat personil Tangga tampil dengan gayanya masing-masing yang berbeda-beda. Tata yang berkesan wild n grunge sangat kontras dengan Kamga yang dandy n romantic. Begitu pula dengan Nerra yang bergaya cute n girlie kontras dengan Chevrina yang tampil sensual n sexy. Lewat album Cinta Begini, Tangga menjanjikan sebuah kualitas musik yang lebih kaya warna, dengan berbekal tema kehidupan sehari-hari yang dapat menyentuh banyak orang, dan yang dikemas compact dalam satu album yang layak Anda miliki.

Track Listing
1. Jurus Terjitu
2. Cinta Begini
3. Tolong Catat
4. Simple Love
5. Bukan Dia Yang Kuinginkan
6. My Sweetest Enemy
7. Usai Disini (Insert)
8. Usai Disini
9. Cinta Berbatas Keadaan
10. Curhat (insert)
11. Jangan Tolak Aku
12. Mamanya

[Preview Lagu Cinta Begini)

:: sony bmg indonesia ::

Thursday, February 15, 2007

Muse (BlackHole and Revelation)

Memang begitulah kesan yang didapat dari pertama mendengarkan lagu-lagu Muse. Seolah-olah kita dibawa masuk ke dalam sebuah lubang gelap dengan musik-musik yang bernuansa dark. Apalagi bebunyian electronic seperti synthisizer seolah-olah mengantarkan kita melewati perjalanan menuju lubang hitam itu.
Ada yang sedikit berbeda dari album Muse kali ini, sama seperti diberitakan sebelumnya ketika sedang pengerjaan album BlackHole and Revelation ini, yaitu drum yang lebih ngebeat yang cendrung ke dance serta sound yang lebih tebal. Memang benar sound drum di album ini bahkan cendrung ke sound industrial seperti zaman-zaman new wave mengiringi musik Muse yang kelam dengan vokal Matthew Bellamy yang murung merintih-rintih.

Muse yang sejak awal berdirinya masih konsisten bertiga dengan personel yang tetap yaitu Matthew Bellamy (vokal, gitar, piano), Chris Wolstenhome (bass, vokal) dan Dominic Howard (drum). Telah berhasil menyihir publik Inggris dengan kedahsyatan musiknya. Minimnya personel tidak mengakibatkan musik mereka simple, justru musik mereka sangat ramai dan powerful banget. Matt seolah seorang profesor gila yang mampu menggabungkan formula-formula baru dalam musiknya. Bahkan sound bass dan drum mereka pun sangat tebal. Publik musik Inggris bahkan menganggap musik mereka adalah gabungan antara Queen dan Radiohead yang merupakan satu negara dengan mereka, namun kedua band ini memiliki perbedaan bagai siang dan malam. Di Queen kita menemukan kerapian dan kedisiplinan dalam penempatan harmonisasinya, sedangkan di Radiohead kerapian dan ketidak konsistenan merupakan konsep mereka. Bagi Muse kedua konsep band tersebut bisa menyatu.

Di album baru ini sang profesor gila kembali dengan formula-formula barunya. Berikut akan gw bahas satu persatu dari albumnya. Lagu pertama yang berjudul Take a Bow ini memang pantas dijadikan lagu pembuka. Awalnya gw pikir ini lagu remakenya Madonna yang judulnya sama, e.. taunya beda banget. Baru denger aja kita udah digeber ama sythisizer apregiator yang naik turun seolah menggambarkan mesin baru diidupin dan kita bersiap-siap untuk melaju. Memang benar, terang aja pada pertengahan lagu baru nongol drum yang seolah menggambarkan kalo rodanya udah berputar. Mungkin pada album Absolution sama kasusnya, Muse juga membuka albumnya dengan gemuruh suara genderang perang dan kemudian disambung dengan apocalyptic.

Lanjut pada lagu berikutnya ada Starlight yang langsung di buka dengan sound bass distorsi dan drum yang cukup ngebeat dan melodi dari piano, sungguh terasa nuansa new wavenya. Lanjut ke single andalan mereka Supermassive Black Hole yang juga ngebeat dengan dentuman drum yang seolah elektrik ditambah chord gitar yang diulang-ulang seolah menegaskan bahwa ini adalah lagu dance, tapi yang paling keren disini adalah vokal nya yang nyanyi secara falseto dari awal sampe akhir, keren banget. Boleh dibilang ini lagu emang beda dari lagu-lagu Muse yang pernah ada.

Map of Problematique boleh dibilang hampir sama dengan lagu-lagu lawas Muse. Disini ciri khas muse dari album yang terdahulu tetap dipertahankan, tapi yang beda adalah melodi yang dimainkan dengan piano yang sayup-sayup sampai dilatari sound apregiator yang konstan dari awal lagu. Justu pada lagu selanjutnya Soldier Poem mereka mencoba bermain lembut dengan nada Jazz ala Muse. Yang unik dari lagu ini backing vokalnya bagus, seolah mengingatkan pada lagu Love of My Lifenya Queen. Terang aja setelah lagu berjudul Soldier Poem ini selanjutnya disambung dengan drum yang bernuansa marching pada lagu Invincible. Seolah menyambung puisinya dengan Soldier Poem tadi. Tapi tarikan vokal Matt pada lagu ini kadang terasa mirip Hyde - L'arc en Ciel, memang sih kadang musik-musik J-rock terdengar mirip dengan Muse.

Selanjutnya ada Assasin yang mengingatkan kita dengan konsep rock yang biasa dimainkan Muse yaitu gemuruh suara drum ditambah distorsi gitar. Exo-Politic lumayan beda karena drumnya ngebeat. Lagu yang lumayan unik yaitu City of Delution disini Muse berhasil bereksperimen dengan musik Arab pada orkestrasi stringnya, dan melody yang dimainkan dengan trompet seolah membawa kita ke negri 1001 malam, dan yang paling dahsyatnya ini lagu ngerock abis. Lagu berikutnya kita dibawa cooling down dengan menonton matador sejenak di lagu Hoodoo, sebab ini paling lambat temponya. Namun diakhir lagu kita bakal diajak bangkit dengan dentuman drum dan sayatan strings seolah menggambarkan istirahat sejenak.

Lagu penutup yang berjudul Knights of Cydonia seolah membangkitkan semangat juang kita. Lagu ini emang menggambarkan courageus, proudness dengan harmonisasi trompet perang serta ada choir yang disambung drum yang berritmik marching seolah memaksa kita untuk berdiri menghentakkan kaki sambil mengepalkan tangan dan mengacungkannya mengiringi irama lagunya. Inilah akhir perjalanan menuju lubang hitam bersama Muse. Kita sudah sampai dilubang tersebut.

Untuk mendengarkan album ini sebaiknya musiker dengerin dari awal sampai akhir, gunakan headset, duduk santai, pejamkan mata dan musiker akan melihat sebuah gambar film yang sangat dahsyat yang ditayangkan di otak anda. Cobalah...!!!! Memang bener-bener sebuah proses brainwashing yang sangat hebat dari profesor Muse.

sumber: bacamusik



Wednesday, February 14, 2007

Anggun (Best-Of)

ANGGUN adalah eksotisme Nusantara yang mengorbit di peta musik dunia. Anggun terbit bagiakan mimpi, namanya telah menyetarakan Indonesia di kancah musik Internasional. Album-album internasionalnya seperti Anggun (1998), Chrysalis (2000) dan Luminescence (2005) meroket dijajaran tangga lagu dunia tanpa tertahankan. Lagunya seperti "Snow On The Sahara" dan "In Your Mind" menjadi remarkable songs yang pantas diingat dari masa ke masa. Anggun pun pernah melakukan Tur Keliling Eropa bersama Sarah McLachlan dan Erykah Badu dalam Tur bertajuk Lillith Fair Tour pada rentang 1998. Tak diragukan lagi, Anggun lewat talenta dan ketekunannya telah membuktikan potensi dirinya.

Di negeri asalnya sendiri, Anggun membukukan prestasi tak kalah luar biasa. Dara manis kelahiran 29 April 1974 ini sudah punya belasan album lokal sebelum mengorbit di dunia internasional. Empunya nama lengkap Anggun Cipta Sasmi pertama kali dikenal saat usianya masih 7 tahun tatkala ia merilis album berisikan lagu anak-anak. Dan di usianya yang ke 12 tahun, Anggun merilis sebuah album bertajuk Dunia Aku Punya (1986) yang banyak terpengaruh musik rock. Kesuksesan album tersebut diikuti pula dengan album-album berikutnya Tua Tua Keladi (1990), Anak Putih Abu Abu (1991), Noc Turno (1992) dan banyak lainnya.

Tahun 2006 ini, Anggun merilis sebuah album bertajuk best-of. "Menurutku hadirnya album ini adalah kilas balik dari kerja kerasku dari awal hingga punya tiga album internasional dan semuanya itu aku bikin seperti cocktail untuk para penggemarku," papar Anggun. Anggun memilih sendiri lagu-lagu miliknya untuk masuk kedalam album ini tak terkecuali tiga buah lagu dari albumnya terdahulu untuk diaransemen ulang dan dibawakan kembali dalam versi yang lebih segar. Lagu tersebut adalah "Mimpi" dan "Bayang-Bayang Ilusi" yang diambil dari album Mimpi (1990) dan lagu "Takut" dari album Takut (1990). Ketiga lagu ini diangkat kembali dalam aransemen yang segar garapan Andy Ayunir.

Untuk single hit dari album ini terpilihlah lagu "Mimpi" yang menurut Anggun lagu ini adalah yang paling banyak direquest penggemarnya untuk dibawakan kembali. Lagu Mimpi dalam album best-of ini dihadirkan bagaikan dialog hati Anggun dengan hantaran musik minimalis yang diiringi dengan denting piano dan balutan simfoni iringan Sa’unine.

Lewat album best-of ini, kita dibawa untuk menjejaki langkah ayun Anggun di peta musik Internasional. Tiga track awal merupakan tiga lagu dari album Indonesianya terdahulu yang secara khusus dia terbang dari Paris ke Jakarta untuk merekam ulang lagu tersebut. Dilanjutkan dengan "I'll Be Alright" dan "In Your Mind" dari album Luminiscence (2005). Lalu lagu "Snow on the Sahara" yang menjadi awal karir Anggun di musik Internasional juga dihadirkan. Kita juga dapat menikmati kolaborasi Anggun dengan musisi-musisi ternama seperti DJ Cam di lagu "Summer In Paris" dan Deep Forest di lagu "Deep Blue Sea". Tak ketinggalan sebuah lagu yang menjadi tema film Open Hearts berjudul "Open Hearts".

Anggun kerap ditawari menjadi bintang film oleh beberapa produser bahkan ia sempat menolak ajakan menjadi salah satu ‘Bond Girl’. Lalu apakah setelah dirilisnya album best-of ini Anggun merencanakan untuk mengepakkan sayap di bidang akting? Anggun menjawab dengan bijak, "Aku nggak mau memalukan sutradaranya apalagi masih banyak yang lebih baik dari aku (dalam berakting)." Oh Anggun…

Track Listing
1. Mimpi (New Version)
2. Bayang-Bayang Ilusi (New Version)
3. Takut (New Version)
4. I'll Be Alright
5. In Your Mind
6. Snow On The Sahara
7. Undress Me
8. Deep Blue Sea (Deep Forest feat. Anggun)
9. Still Reminds Me
10. Mantra
11. Kembali
12. Summer In Paris [DJ Cam feat. Anggun]
13. Chrysalis
14. Yang 'Ku Tunggu
15. Open Your Heart (Open Hearts Soundtrack)
16. Snow On The Sahara (Trousers Enthusiasts Radio Edit)
17. A Rose In The Wind (Chris Lord-Alge Remix)
18. Still Reminds Me (Jason Nevins Midtempo Radio Edit)
19. Saviour (Teetoff's Dance Radio Edit)
20. Snow On The Sahara (Amen Remix)

taken from: sony bmg indonesia

Tuesday, February 13, 2007

Yovie Widianto (Kemenangan Hati)

Cara seorang Yovie Widianto mengungkapkan kejujuran………
Yovie Widianto adalah salah satu nama besar yang tak asing lagi dalam belantika musik Indonesia . Lewat kejeniusannya, ia berhasil melahirkan sejumlah tembang hits bernafaskan cinta. Lewat lagu-lagunya pula, Yovie berhasil melambungkan sejumlah nama penyanyi untuk berkiprah di blantika musik Indoensia diantaranya Rio Febrian, Audy, Rida Sita Dewi dan banyak lagi. Setelah merilis A Potrait of Yovie di tahun 2005, kini Yovie kembali hadir lewat album bertajuk Kemenangan Hati.

Melalui album ini, Yovie seakan ingin memberi pesan tersirat bahwa hati yang bersih, jujur, dan positif akan selalu menang dalam menghadapi masalah seperti apapun. Berdasar atas konsep itu pulalah, Yovie mengisi albumnya dengan 12 lagu yang direkam secara live saat ia menggelar konsernya yang bertajuk The Magical Journey of Yovie Widianto di JHCC tanggal 14 september 2006 ditambah 2 buah lagu yang direkam di studio yaitu Kekasih Sejati dan Selingkuh yang keduanya dinyanyikan oleh Monita. “Merekam secara live ataupun studio semua punya seni tersendiri. Merekam lagu secara live berarti jujur, spontan, apa adanya. Sedangkan studio tentu tidak seperti ini. Kespontanan dan apa-adanya inilah yang ingin saya hadirkan,” tutur Yovie.

Selingkuh dari Konser Hingga Album
Cerita menarik dari konser The Magical Journey of Yovie Widianto hingga hadirnya album ini adalah lahirnya lagu Selingkuh. Yovie menyajikan sebuah lagu hasil karya spontan dengan petunjuk dari penonton konser The Magical Journey tersebut. Yovie meminta penonton memberi 3 buah nada dan 3 kata. Diberilah nada ‘si-la-re’ dan kata ‘maaf-manis-selingkuh’. Yovie kemudian balik ke belakang panggung diikuti sorotan kamera. Sebuah kondisi yang sulit dilakukan, karena sorotan lampu kamera dapat mengganggu konsentrasi, dan Yovie hanya diberi waktu 10 menit sudah termasuk jalan ke balik panggung dan muncul kembali. Dua menit sebelum batas waktu, Yovie sudah keluar panggung dan meminta Hedy Yunus untuk menyanyikannya. Tentu saja keberhasilan Yovie menjawab tantangan membuat lagu instan yang indah dan lirik yang tajam ini mendapat big applause dari penonton. Ini adalah konsep pertama yang pernah dibuat oleh seorang musisi Indonesia dan tidak sembarang orang bisa melakukannya!

Untuk versi rekaman studionya, Yovie memilih Monita untuk menyanyikan lagu Selingkuh. Monita dipilih agar bisa memberi kesan yang berbeda, soul yang berbeda, nuansa berbeda dengan lagu yang dinyanyikan Hedy Yunus. “Dari aransemen pun akan ada perbedaan. Yang dinyanyikan Hedy bener-bener sebuah produk spontan, sedangkan yang dinyanyikan Monita sudah dipoles sana-sini dalam dapur rekaman. Tetap keduanya menarik untuk disimak. Saya ingin pendengar bisa menilai hasil karya saya dalam format rekaman maupun live” imbuh Yovie. Vokal Monita yang 'remaja banget' dianggap Yovie pas untuk membawakannya.

Kemenangan Hati, Kemenangan Untuk Kejujuran Dalam Berkarya
Dalam pembuatan ini, Yovie melibatkan sekitar 30 orang. Mulai dari pemusik seperti Gerry Herb pada drum, D Bambang P pada keyboard/brass & string section Arr, Edi Kemput pada gitar, dan Tanto “The Groove” pada keyboard yang tergabung dalam Yovie Widianto Music Factory, hingga penyanyi-penyanyi pilihan seperti Armand Maulana, Audy, Rio Febrian, Gea & Dirly Idol. “Setiap penyanyi punya ciri khas sendiri, dan itu yang ingin saya tunjukkan, mengapa hits lagu lawas dibawakan oleh penyanyi yang berbeda dari sebelumnya. Biar soul yang didapat beda,” Yovie menambahkan.

Simak lagu Bukan Untukku yang sebelumnya dibawakan Rio Febrian pada tahun 2001. Lagu ini diaransemen berbeda dengan adanya duet Rio Febrian dengan Armand Maulana. Vokal Armand yang ngerock berbaur dengan vokal Rio yang melankolis ini tampil juga di lagu Seandainya Aku Bisa Terbang. Lalu sejumlah lagu yang sempat dipopulerkan lewat grup Kahitna seperti Merenda Kasih dibawakan dengan vokal lembut Dea Mirela, Tentang Diriku yang dibawakan oleh Sita dan Dea Mirela dengan aroma swing jazz asyik untuk bergoyang.

Indah, Kuingat Dirimu yang pernah dibawakan oleh Yovie & The Nuno dinyanyikan oleh trio Armand, Dudi dan Gail. Lagu Bagaimana yang pernah di aransemen dan dipopulerkan oleh Elfa Secioria pada tahun 1991 dinyanyikan kembali oleh Rio Febrian kental dengan nuansa fusion jazz. Lagu ini merupakan tanda respek Yovie Widianto kepada Elfa Secioria sebagai orang yang berperan besar dalam karir bermusiknya.

Lagu Kemenangan Hati yang menjadi theme song Indonesian Idol 3 dan dinyanyikan oleh 2 runner up Indonesian Idol, Dirly dan Gea. Semua lagu yang tersaji dalam album Kemenangan Hati ini adalah hits-hits pilihan Yovie, tapi apakah ini termasuk best album? “Bukan kok. Saya berharapnya sih semoga orang tidak menilai album ini sebagai best album saya.. Karena saya masih haus berkarya. Saya masih ingin bikin hits lebih banyak lagi dan lebih oke lagi.” As well as Yovie Widianto...

Track List
1. Kemenangan Hati - Dirly & Gea
2. Kekasih Sejati - Monita
3. Bukan Untukku - Armand & Rio Febr /ian
4. Merenda Kasih - Dea
5. Seandainya Aku Bisa Terbang - Rio Febrian & Armand Maulana
6. Indah Kuingat Dirimu - Armand Maulana , Dudi, Gail
7. Selingkuh (Live) - Hedy Yunus
8. Bagaimana - Rio Febr ian
9. Tentang Diriku - Dea Mirela & Sita
10.Takkan Terganti - Dea Mirela
11.Selingkuh - Monita
12.Hangatnya Cinta - Sita
13.Suratku - Sita
14.Adilkah Ini & Nggak Ngerti - Audy & Rio Febrian

Sumber: Sony BMG Indonesia