Tuesday, December 22, 2009

Band-Band Indonesia Mendominasi JUNKSOUNDS Awards 2009


Band-band Indonesia mendominasi penghargaan The JUNKSOUNDS Awards 2009, sebuah penghargaan musik regional Asia Tenggara. Ada 9 kategori yang dimenangkan band-band dari Indonesia dari 10 kategori yang ada bahkan The Sigit memenangkan 3 penghargaan sekaligus termasuk penghargaan Album/ EP Of The Year.

Penghargaan The JUNKSOUNDS Awards 2009 sudah sejak tahun 2008 dilangsungkan dengan cara pemungutan suara (pooling) dengan menyertakan band-band atau musisi dari negara-negara Asia Tenggara seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura dan Philipina. Dari 10 kategori yang ada hanya kategori BEST HARDCORE/ METAL ACT yang dimenangkan INCARNATION dari Malaysia, kalo dari Indonesia dalam kategori tersebut ada GHAUST sebagai Runner Up pertama.

The SIGIT, salah satu band ternama di Indonesia dengan album Hertz Dyslexia memenangkan kategori ALBUM/EP OF THE YEAR, Best Pop/ Indie Rock act dan BEST LIVE ACT sedangkan RAN memenagkan penghargaan BEST URBAN ACT mengungguli Joe Flizzow (Malaysia) dan Pasta Grow (Philipina).

Monkey To Millionaire (Indonesia) dengan album Lantai Merah selain menjadi Runner Up pertama Album/ EP of The Year juga memenangkan kategori BEST BREAKTHROUGH ACT. Band-band lain dari Indonesia yang mendapatkan penghargaan antara lain Goodnight Electric, Endah N Rhesa, Monday Class Math dan The Tress and The Wild.

Berikut List Lengkap:
Best Pop/ Indie Rock Act: THE SIGIT (ID)
BEST HARDCORE/METAL ACT: INCARNATION (MY)
BEST URBAN ACT: RAN (ID)
BEST ELECTRONIC/FUSION ACT: GOODNIGHT ELECTRIC (ID)
BEST LIVE ACT: THE SIGIT (ID)
BEST ACOUSTIC ACT: ENDAH N RHESA (ID)
BEST BREAKTHROUGH ACT: MONKEY TO MILLIONAIRE (ID)
MOST PROMISING ACT: MONDAY MATH CLASS (ID)
Song Of The Year: 'HONEYMOON ON ICE', THE TREES ANDTHE WILD (ID)
ALBUM/EP OF THE YEAR: Hertz Dyslexia - THE SIGIT (ID)

Wednesday, December 16, 2009

KONSER KOIN UNTUK KEADILAN: Cukup Satu Prita Saja


Sejumlah musisi besar dan pengamat musik tanah air bergabung dalam konser amal tanggal 20 Desember 2009 yang bertempat di Hard Rock Café Jakarta, dalam rangka merayakan Hari Kesetiakawanan Nasional yang jatuh pada tanggal 20 Desember setiap tahunnya.

Ide konser ini tercetus tak lama setelah Prita Mulyasari divonis harus membayar uang sejumlah Rp. 204.000.000,- kepada pihak Rumah Sakit Omni International atas tuntutan pencemaran nama baik. Sebagai bentuk kesetiakawanan dan solidaritas, maka dibentuklah tim panitia konser yang terdiri dari jajaran pencinta dan pengamat musik Indonesia dan menamakan diri sebagai KOIN UNTUK KEADILAN.

Konser Koin Untuk Prita adalah bentuk rasa kesetiakawanan dan pernyataan sikap untuk melawan ke tidakadilan agar tak ada lagi kasus semacam Prita yang lainnya. Nama KOIN sendiri terinspirasi dari gerakan masyarakat untuk mengumpulkan koin dalam rangka membantu Prita melunasi dendanya. KOIN juga bisa diartikan bebas sebagai akronim dari ‘Kepedulian Orang Indonesia’. Inilah simbol gerakan moral dari dunia hiburan tanah air untuk memberi himbauan kepada pemerintah sekaligus menyebarkan inspirasi kepada kaum muda bahwa setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di dalam hukum dan kehidupan politik, sosial, ekonomi dan budayanya.

Musisi dan tokoh hiburan yang akan tampil dan ikut andil dalam menyatakan penolakan terhadap ketidakadilan ini adalah Slank, GIGI, Ari Lasso, Nidji, Cokelat, Sheila on 7, Titi DJ, Ada Band, Andra & The Backbone, Padi, She, Sherina, Audy, Drive, Seringai, Pee Weegaskins, Funky Kopral, Kunci, Marvells, Drew, Saykoji, Ronaldisko, Endah N Rhesa, Black Star, Domino, Ika Putri, Gruvi, J-Flow, dan Patent.

Konser akan digelar mulai pukul 15.00 – 21. 00 WIB. Masyarakat yang berminat untuk datang dan menonton diharapkan untuk menyumbang sebesar Rp. 50.000,- sebagai tanda solidaritas. “Seluruh sumbangan masyarakat di konser ini akan diberikan pada Prita sebagai simbol kesetiakawanan dan bentuk kepedulian kita sesama bangsa Indonesia. Berikutnya, beliau yang akan meneruskan ke pihak yang membutuhkan,” papar Adib Hidayat, Ketua Panitia Konser Koin untuk Keadilan, “dan bukan dalam bentuk koin. Itu hanya icon saja,” jelasnya lebih lanjut.

Meskipun gugatan terhadap Prita telah dibatalkan oleh pihak Rumah Sakit, namun acara seperti ini penting untuk tetap diadakan agar suara masyarakat tak dianggap remeh dan kejadian serupa tak lagi terjadi di masa mendatang. Cukup satu Prita saja yang mengalami ketidakadilan.

Jakarta, 16.12.2009, Press Release


Author: Tamtomo | More Music On: www.tamtomousic.blogspot.com

Tuesday, December 15, 2009

KJPFaiz: Kolaborasi Terbaru Fariz RM dan KJP


Kenal dengan KJP (Kadri Jimmo The Prinzes Of Rhythm) dengan Indonesia Memang Hebat? Update terbaru kelompok musik progressive rock tersebut secara resmi berkolaborasi atau merger dengan musisi legendaris Fariz RM dengan nama baru KJPFaiz.

KJP adalah grup musik bentukan awal 2008 lalu yang terdiri dari Kadri (vokal), Jimmo (vokal) dan Fadhil Indra (Piano and Music Producer) yang ingin memberikan warna baru yang berbeda di industri musik Indonesia ditambah dengan kehadiran Iyoen Hayunani (drum), Rifki Rachmat (guitar) dan Ken (bas). Mereka bukan orang baru dalam musik rock khususnya progressive rock, tercatat mereka aktif di Makara (Kadri, Jimmo, Fadhil, Rifki) dan kelompok DISCUS (Fadhil, Iyoen), Kadri sendiri pernah membentuk Brawijaya sedangkan Jimmo teringat dengan lagu Gantung-nya Melly. Album pertama KJP Indonesia Hebat terbitan MappaRecords dengan single Indonesia Memang Hebat Kalo Fariz Rustam Munaf atau Faiz tidak perlu diragukan lagi namanya serta dedikasinya dalam industri musik Indonesia sampai saat ini, terkenal dengan hits Barcelona dan Sakura.

Konsep dari kolaborasi KJPFaiz ini bukanlan KJP featuring Faiz atau KJP menjadi band pengiring Faiz tetapi konsep yang sama saat Fariz RM bergabung dengan Iwan Madjid dan Darwin B Rachman dalam WOW yakni diharapkan adanya karya baru yang lebih unik dengan energi baru antar keduanya dalam genre rock progressive di tengah derasnya arus musik melayu saat ini.

Sebagai langkah awal pastinya mereka harus menyelaraskan visi, persiapan materi musik dan beberapa persiapan lain untuk launching KJPFaiz yang menurut rencana dilangsungkan di Bumi Sangkuriang Bandung tanggal 2 Januari 2010 nanti. Konser bertajuk KJP Faiz Indonesia Hebat - Negeri Cintaku Bandung 2010 menurut rencana juga akan dimeriahkan juga dengan musisi senior yang pernah berkolaborasi dengan Fariz RM seperti Keenan & Debby Nasution, Eet Syahranie dan Krisna Prameswara (dari DISCUS). dari nama konsernya sendiri kita tahu Indonesia Hebat diambil dari album KJP sedangkan Negeri Cintaku ciptaan Debby Nasution/ Eros Djarot diambil dari album Keenan Nasutiion “Dibatas Angan-Angan”

Member of KJPFaiz:
FARIZ RM (Keyboard, vox & drums)
KADRI (Lead Vocal)
JIMMO (Lead Vocal)
FADHIL INDRA (Piano and Music Producer)
IYOEN HAYUNAJI (Drum)
RIFKI RACHMAT (Guitar)
KEN (Bass)

Link Terkait: http://tamtomousic.blogspot.com/2009/04/konser-indonesia-hebat-kadrijimmo.html


Author: Tamtomo | More Music On: www.tamtomousic..blogspot.com

Thursday, December 03, 2009

In Memoriam UCOK AKA Harahap (70 Tahun)


Pagi ini (03.12.09) tepatnya jam 05.30 WIB telah berpulang Ucok AKA Harahap, salah satu rocker legendaris Indonesia di RS Dharmo Surabaya pada usia 70 tahun dikarenakan menderita kangker paru-paru yang telah dideritanya beberapa waktu yang lalu. Penyanyi legendaris dengan nama asli Andalas Datoe Oloan Harahap ini masih tampil prima dengan aksi legendaris gantung diri terbalik dengan mengusung tiang gantungan ke atas panggung pada usia 69 tahun saat manggung di ajang Jakarta Rock Parade tahun lalu.

Karir Ucok AKA Harahap dimulai saat mendirikan grup musik rock AKA di tanggal 23.Mei.1967, nama AKA diambil dari nama apotik milik orang tua Ucok yakni Apotik Kali Asin atau disingkat AKA di Surabaya. Selain Ucok Harahap, personil lain adalah Peter Wass, Sonata Tanjung dan Syeh Abidin, setelah itu baru bergabung Arthur Kaunang, selain menjadi band rock papan atas kala itu bersama The Rollies dan God Bless. Beberapa album AKA yang pernah beredar antara lain Do What You Like (1970), Reflections (1971), Crazy Joe (1972), Sky Rider (1973), Cruel Side of Suez War (1974), Mr. Bulldog (1975), Pucuk Kumati (1977), AKA in Rock (1979), The Best of AKA (1979), AKA 20 Golden Hits (1979), dan Puber Kedua (1979).

Yang menarik dari penampilan AKA khususnya Ucok Harahap adalah aksi panggung teatrikal yang kontroversial ketika tampil di Taman Ismail Marzuki pada 9 dan 10 November 1973, Ucok AKA sempat melompati tembok dan memanjat genteng. Tiba-tiba saja secara mengejutkan ia telah kembali ke panggung bersama seorang algojo yang terus mencambuki dirinya. Berikutnya ia mengikat kakinya dan menggantung tubuhnya secara terbalik. Sempat pula ia ditusuk pedang dan masuk ke peti mati yang dibawanya ke panggung. Atraksi ini menjadi sangat populer dan disukai para penonton konser pada saat itu.

AKA ditinggalkan Ucok dengan membentuk band baru bernama Ucok And His Gangs (Uhisga) dengan konsep yang berbeda dengan AKA sehingga personil lain sepakat membentuk SAS sebagai singkatan dari Sonata Tanjung , Arthur kaunang dan Syeh Abidin. Project lain dari Ucok bersama Ahmad Albar dengan membentuk Duo Kribo di tahun 1977 dengan hits abadi Panggung Sandiwara dan Neraka Jahanam.

Menjelang akhir hayatnya Ucok masih berkecimpung di dunia musik, terakhir tampil di Jakarta Rock Parade tahun 2008 kemarin masih dengan aksi teatrikalnya.
Selamat jalan rocker legendaris Indonesia Ucok Harahap.









Author: Tamtomo | More Music On: www.tamtomousic.blogspot.com