Tuesday, January 23, 2007

Badai Pasti Berlalu (o.s.t)

ROMAN klasik bersambung yang terbit pada 5 Juli 1972 hingga 2 September 1972 di Harian Kompas dan kemudian bermetamorfosis menjadi karya novel sebelum akhirnya diangkat ke layar perak, telah menjadi sebuah masterpiece yang tak bisa lepas begitu saja kehadirannya dalam perjalanan seni modern bangsa Indonesia. Kisah hidup Siska yang dihiasi oleh cinta Leo dengan segala intrik dan drama yang menghiasinya adalah resep yang telah membawa roman ini menjadi sebuah roman yang paling populer hingga kini. Badai Pasti Berlalu, judul roman tersebut, merupakan karya penulis bernama Marga T yang kemudian pada tahun 1977 diminati oleh Teguh Karya untuk dijadikan film layar lebar. Novelnya laris terjual melebihi angka 24.000 eksemplar dan filmnya sukses mengangkat nama-nama Christine Hakim, Roy Marten, Slamet Rahardjo dan Mieke Wijaya. Ilustrasi musik yang digubah oleh Eros Djarot juga menjadi karya berharga dan sebuah collectors item yang memiliki nilai historis tinggi.

Berangkat dari kesuksesan itu, di tahun 2007 akan dihadirkan tiga buah sinergi dari film, album soundtrack dan konser yang mengangkat kembali kisah Badai Pasti Berlalu. Film re-make nya mencoba mengintrepretasikan kisah Badai Pasti Berlalu dengan tema kekinian dengan menampilkan bintang muda yang tengah naik daun, Vino G Bastian (Realita Cinta Rock N Roll), Winky Wiryawan (Jelangkung, Ruang) dan Raihaanun. Bintang muda ini juga akan beradu akting dengan aktor senior seperti Slamet Rahardjo. Diproduseri oleh Philipus Wirjadi, Afi Shamara dan Dian Mediana dari Astral Pictures dan dengan arahan sutradara Teddy Soeriaatmadja (Culik, Banyu Biru, Ruang) dan penulis skenario Titien Wattimena (Tentang Dia). Meskipun kisah yang diangkat masih bersumber dari novel ataupun film yang sama, Teddy sebagai sutradara punya cara bertutur yang beda. Mengambil setting masa kini dengan pendalaman karakter masing-masing tokoh adalah yang menjadi andalan utama dari film arahan Teddy ini. “Proyek ini dibuat bukan untuk memperbaiki karya yang sudah baik itu, tapi justru karena kami kagum dengan totalitas dan kualitas karya yang dihasilkan oleh seorang maestro seperti Teguh Karya,” paparnya.

Untuk segi album soundtracknya pun digarap sangat serius. SONY BMG Indonesia dalam hal ini adalah bertindak sebagai dokumentator sekaligus membuat lagu-lagu buah karya Eross Djarot menjadi lebih akrab ditengah generasi baru abad milenium dengan menghadirkan penyanyi-penyanyi masanya. “Tidak bisa dipungkiri bahwa soundtrack BADAI PASTI BERLALU karya Eros Djarot dan kawan-kawan adalah sebuah maha karya yang patut dibanggakan. Dan setelah 30 tahun berlalu karya tersebut masih menjadi pembicaraan banyak orang,” papar Toto Widjojo selaku Managing Director PT. SONY BMG Indonesia, “Karena itu, SONY BMG tidak memiliki keraguan dan merasa terhormat telah dipercaya untuk merepresentasikan soundtrack BADAI PASTI BERLALU dengan cita rasa masa kini.” tuturnya lebih lanjut.

Total ada 11 lagu dalam album soundtrack ini dihadirkan dalam energi yang fresh. Simak saja theme song utama film ini yaitu lagu berjudul Badai Pasti Berlalu yang dibawakan oleh Ari Lasso. Nuansa fresh terasa sekali dilagu ini. Lagu ini awalnya dinyanyikan oleh Berlian Hutahuruk, di intrepretasi baru ini, semua musiknya diaransemen ulang oleh Andi Rianto dengan tetap mempertahankan ruh dari lirik yang ditulis oleh Eros Djarot. Lagu-lagu seperti Baju Pengantin yang dibawakan ulang oleh Marshanda juga punya kesan yang sama, begitu pula Angin Malam yang hadir lewat vokal Andy /rif dan Cintaku, dibawakan oleh Lucky Octavian, tampil dengan lantunan swing ballad nan aduhai bisa menjadi simbol dari energi fresh yang coba ditampilkan.

Tak ketinggalan pula intepretasi lagu yang pernah dibawakan Chrisye, Merpati Putih hadir dalam lirihnya vokal Astrid. Banyak lagi artis-artis ternama masa kini yang turut berpartisipasi di dalam album Badai Pasti Berlalu versi tahun 2007 ini, yaitu Glenn dalam Pelangi, Ello dalam Serasa, Audy dalam Merepih Alam. Tampil beda dengan lagu-lagu lain dalam album ini selain karena di bawakan oleh pemeran utama dalam film Badai Pasti Berlalu, lagu Semusim dikemas dalam Housekestra. Orkestrasi yang dimix dengan alunan sampling yang membius oleh DJ Winky Wiryawan dan dinyanyikan Raihanuun.

www.badaipastiberlalu.com



Friday, January 05, 2007

Haruskah Ku Pergi (Iwan Fals & Indra Lesmana)

APA jadinya ketika Iwan Fals yang musisi balada, berkolaborasi dengan Indra Lesmana, musisi jazz? Tentunya musik dan lagu yang apik. Apalagi keduanya punya komitmen yang jelas di kancah musik Indonesia.

Dan itulah yang terjadi, ketika mereka merilis dua lagu baru [benar-benar baru] berjudul "Selancar” dan "Haruskah Pergi". Sayangnya, untuk sementara dua lagu baru Iwan Fals dan Indra Lesmana ini tidak edar di toko kaset. Sampai repot dicari, pasti tidak ketemu, pasalnya lagu itu hanya ekslusif dibuat untuk layan digital Independent Music Portal [IM:port]. Artinya, hanya yang punya ponsel yang bisa download dan ngedengerin lagu idolamu itu secara utuh.

Iwan Fals mulai ekslusif? Tentu bukan karena ingin menjauh dari fansnya kalau Iwan Fals dan Indra Lesmana merekam lagunya hanya di IM:port, tapi lebih kepada "mencoba" sesuatu yang baru saja. Lagu "Haruskan Ku Pergi" malah langsung menjadi top download di layanan itu.

Haruskah Ku Pergi

sering aku merasa
tak mengerti dengan apa yang ada
melihat dari kegelapan
mencoba memuram makna
begitu banyak yang terjadi
begitu banyak yang tak kupahami
orang saling membenci
membunuh dan melukai

perang masih terjadi
bencana bertubi-tubi
kerinduan tercampur
kesepian merajai

*
aku ingin pergi
meninggalkan ini semua
menemani senja
yang sedang berduka
aku harus pergi
meninggalkan semua ini
menemui kamu
yang mengajak bercinta

air mata nyaris jatuh
dipelataran rumah yang redup
ayatmu terkam di lemari-lemari berdebu
ada apa gerangan
mengapa meski tergesa-gesa
tak bisakah tenang
menikmati bulan penuh dan bintang
alun mengarungi waktu
dengan lapar yang menyakitkan
menyikapi semua
dengan kesabaran

aku ingin pergi.....


Download File Mp3 di: SINI