Wednesday, February 21, 2007

Reflection Of Harvey Malaiholo

Ingin mengetahui kiprah Harvey Malaihollo selama dua dasawarsa (1987-2007), maka album ini rasanya lumayan mewakili Harvey dalam jatidiri yang established. Di era 80-an Harvey Malaihollo tercatat memiliki segudang prestasi dalam ajang kompetisi semisal World Pop Song Festival di Budokan Hall, Tokyo. Harvey memang masuk jajaran stylish singer yang elegan dan perfek.

Dia sangat menguasai teknik vokal. Dan ini modal utama Harvey menjangkau jatidiri vokalnya. Sekedar catatan bahwa Harvey telah menjejak prestasi sejak tahun 1976
saat menjuarai ajang Bintang Radio dan TV Remaja Se Indonesia.

Dan album ini tampaknya berusaha menjejalkan kapasitas Harvey sebagai penyanyi kelas Festival dan penyanyi yang juga menjejakkan kakinya di industri musik pop. Album ini seolah ingin mencuatkan keseimbangan sosok Harvey.
Dari 12 track yang disemat di album ini 5 diantaranya adalah diproduksi tahun 2007. Selebihnya diangkat dari album-album yang pernah dirilis sebelumnya.
5 track yang "baru" memang tak semuanya lagu baru melainkan sebuah "remake" seperti lagu "Aku Sadari" karya Dian Pramana Poetra dan Deddy Dhukun yang sebelumnya dipopulerkan Jayanthi Mandasari. Menariknya lagu ini dinyanyikan secara duet oleh Harvey dan Dian Pramana Poetra.
Satu-satunya lagu baru di album ini adalah "Merindukanmu" karya dari Ika Ratih Poespa, adik Dian Pramana Poetra. Lagu bercorak "ballad" ini oleh Tohpati yang menggarap arransemennya dikemas dalam nuansa akustik. Terdengar perpaduan gesekan cello yang menggeram pada introduksi yang bertaut dengan gitar akustik. Bahkan ada sedikit "surprising" pada jelang interlude,karena perangai musik tiba-tiba berbelok ke cengkok "Celtic" yang eksotik.

Tohpati pun memelintir lagu "Kusadari" (karya Elfa Secioria dari ajang Festival lagu Pop Indonesia) dengan karakter "Grand" ala Festival dengan tata arransemen R&B yang poppish dan catchy. Lagu hits Harvey Malaihollo lainnya di era 80-an "Dara" yang dulu ditata oleh Ireng Maulana berubah dengan gaya bossa yang lebih progressive di tangan Dian Pramana Poetra.

Album ini pun menghadirkan penampilan Harvey bersama Bhaskara lewat lagu "Putri" yang ditulis Mbak Tutut hingga duet bersama Vina Panduwinta "Begitulah Cinta" karya Oddie Agam dari Festival Lagu Pop Indonesia 1988.

Sayangnya album Greatest Hits ini tidak memuat "Lady" karya Anton Issudibyo yang menghantar Harvey memperoleh salah satu Award di Budokan Hall,Tokyo.

TRACKLIST
1.MERINDUKANMU
2.AKU SADARI
3.KATAKAN SAJA
4.PENGERTIAN
5.BEGITULAH CINTA
6.SEANDAINYA SELALU SATU
7.DARA
8.KUSADARI (MASIH ADA)
9.PUTRI
10.WANITA
11.MENITI PELANGI
12.JERA

review by: DENNY SAKRIE

1 comment:

Anonymous said...

Bolehkah saya mengambil review album reflection of Harvey Malaiholonya?. thanks