Terus terang ada yang kurang jika menyimak album ketiga dari puteri Ravi Shankar ini. Salah satunya mungkin adalah bahwa Norah Jones tidak lagi didampingi produser bertangan dingin Arif Mardin yang telah berpulang ke rahmatullah tahun silam. Ada nuansa yang agak meredup. Ini mungkin subyektivitas saya belaka.
Tetapi menariknya, Norah Jones menyembulkan semangat yang luar biasa dalam menulis lagu. Hampir semua lagu yang termaktub di album ini merupakan karya Jones bersama dengan Lee Alexander, pemusik, produser dan merangkap kekasihnya.
Kabarnya album ini pun digarap di kediaman mereka berdua. Lirik-lirik yang ditulis Norah Jones pun cenderung personal. Jones bahkan mulai merambah ke gerbang politik.
Simak saja "Wish I Could",sebuah narasi cinta berlatar peperangan :
"She says "Love in the time of war is not fair
He was my man but they didn't care
Sent him far way from here
No goodbye,no goodbye"
Bisa jadi kita teringat tentang lagu-lagu (country) era 70-an yang menunjukkan kegeraman kaum wanita terpisah dengan pasangannya yang dikirim ke medan pertempuran Vietnam.
Di lagu ini jelas peperangan yang dimaksud adalah perang Irak !.
Bahkan Norah Jones mulai menulis lirik politik . Simak lagu "My Dear Country" :
"Cause we believed in our candidate
But even more It's the one we hate
I needed someone I could shake
On election day"
Hmmmm.......apakah Norah Jones tengah merindukan sosok seperti Joan Baez ?
Yang jelas atmosfer musiknya toh tetap beragam ada yang bernuansa jazz,ada yang soul-flavour,sedikit rock dan sedikit country.
Repertoar Norah Jones ini rasanya masih tepatlah untuk menemani anda menyeruput kopi di gerai Starbuck di mall-mall yang bertebaran di metropolis ini .
TRACKLIST:
1.WISH I COULD
2.SINKIN' SOON
3.THE SUN DOESN'T LIKE YOU
4.UNTIL THE END
5.NOT MY FRIEND
6.THINKING ABOUT YOU
7.BROKEN
8.MY DEAR COUNTRY
9.WAKE ME UP
10.BE MY SOMEBODY
11.LITTLE ROOM
12.ROSIE'S LULLABYE
:: review by denny sakri ::
No comments:
Post a Comment