Tuesday, September 02, 2008

Era Baru Musik Indonesia, Bagi-Bagi Lagu Dan Album Gratis


Era bagi-bagi single lagu gratis bahkan album gratis dari original musician mulai merebak akhir-akhir ini, di luar negeri sana ada Radiohead yang mempersilahkan fans-nya untuk mengunduh lagu-lagunya dari album In Rainbows dengan harga bebas antara 0 sampai 100 dolar per album alias 10 lagu (sebagian besar sih gak bayar sama sekali alias bayar 0 dollar), diikuti dengan Coldplay yang melepas single Violet Hill secara gratis di website-nya sebelum launching album Viva La Vida or Death And All His Friends, setelah suksespun Coldplay melepas kembali single Death Will Never Conquer secara gratis. Keane juga membagikan single Spiralling untuk diunduh di website-nya keanemusic.com sebelum merilis album Perfect Symmetry di bulan Oktober ini.

Bagaimana dengan musisi di Indonesia? Tercatat Koil yang melepas album Blacklight Shines On berisi 10 lagu secara gratis dibundle dengan majalah Rolling Stone Indonesia beberapa tahun yang lalu, salah satu lagunya Kenyataan Dalam Dunia Fantasi bahkan masuk dalam album kompilasi milik Republik Cinta yang dibawakan Koil bersama The Rock. Bekerjasama dengan majalah yang sama, Naif melepas album Let's Go yang berisi 13 lagu gabungan lagu baru dan hasil remix lagu-lagu lamanya, Fariz RM juga tidak mau ketinggalan merilis kumpulan lagu-lagunya dalam album yang diberi judul The Essentials Fariz RM berisi 14 lagu sebelum konser The Anthology Live Concert di Rolling Stone Venue.

Koil, Naif dan Fariz RM melempar gratis album dalam format CD lengkap, beda dengan The Upstairs yang mengedarkan secara gratis lagu-lagunya dengan cara donlod di sebuah netlabel alias website resmi khusus mengedarkan album yang berlisensi Creative Commons. Mini album berjudul Ku Nobatkan Jadi Fantasi berisikan 5 lagu The Upstairs, salah satu lagunya Ku Nobatkan Jadi Fantasi bahkan udah terlebih dahulu diperbolehkan di donlod via MySpace milik The Upstairs oleh sebanyak 250 ribu pengunduh. Everybody Loves Irene yang dikenal dengan Raja MySpace karena aktif promo di beberapa media internet melepas terlebih dahulu single Rindu via website dan juga beberapa lagu dari album On Second Thought, I Might Wanna Change Some Things dengan memanfaatkan teknologi bluetooth (istilahnya bluecasting) di beberapa lokasi di Jakarta. Band lain yang membagikan lagu religi secara gratis saat menjelang Ramadhan kali ini adalah Marvells, band asal Bandung ini bagi-bagi 3 lagu baru bertema religi dari album Ampuni Aku di website mereka plus desain artwork buat cover albumnya.

Trus apa sih alasannya beberapa musisi membagikan karyanya secara gratis buat penggemarnya? Atau ini semacam protes karena lagu mereka banyak dan gampang sekali didapatkan di internet, bahkan kalau mau cari album baru-pun di internet akan tersedia dengan cepat beberapa jam setelah album dilaunch. Saat ini para musisi lebih banyak mengandalkan dari hasil konser, dari hasil penjualan lagu secara digital seperti ring back tone (RBT) yang lebih menguntungkan dan tentunya penjualan merchandise.

Menurut Koil, ”Album fisik seperti CD itu hanya marketing tool. Kami lebih mengandalkan pemasukan dari konser dan penjualan merchandise, royalti merchandise Koil dibanding royalti CD dan sejenisnya sekarang 60:40”.

Album sekarang hanya untuk memperkuat nama band. Yang kami genjot sekarang ini konser, royalti dari penjualan album makin kecil. Kalau royalti per CD Rp 1.000 dan kita bisa menjual 75.000 keping CD, kita hanya mendapat royalti sebesar Rp 75 juta. Uang segitu setara dengan tarif satu seperempat kali manggung Naif,”” ujar Emil dari Naif.

Dan terakhir menurut Jimi dari The Upstairs, ”Sekarang konser lebih menguntungkan. Hasilnya lebih besar dan cepat. Kalau hasil royalti penjualan CD, kita harus menunggu satu tahun”.

Hmm mereka sih sekali manggung dapat bayaran lebih dari 50 juta dan buat mencapai penjualan 150 ribu kopi berat banget, lebih banyak yang beredar adalah versi bajakan dan versi mp3 di internet, seperti Everybody Loves Irene bahkan sampai bisa konser ke beberapa negara karena metode pemasarannya.

Author: Tamtomo | More Music On: www.tamtomousic.co.cc

2 comments:

Anonymous said...

buat kami, ini bukan sekedar bagi-bagi gratisan.. ada 'insight' didalamnya. aksi kami didukung tagline 'sharing is not stealing, love is sharing' yang merupakan ciri khas anak jaman sekarang, bila suka dengan sesuatu mereka dengan senang hati membaginya ketemannya yang lain, anak muda yang doyan mengkonsumsi musik juga melek teknologi, menularkan lagu yang ia suka pada teman komunitasnya.

silahkan baca lebih dalamnya disini

:-: Noise Harmony said...

Menurut saya, bagi-bagi lagu dan album gratis mau gak mau memang harus dilakukan. selain untuk menarik simpati, jaman sekarang sudah tidak bisa lagi diharapakan pemasukan dari penjualan album. selain bajakan yang merjalela, sekarang sudah ada alternatif pemasukan lain yang lebih menjanjikan. contohnya RBT dan penjualan musik secara online melalui iTunes, amazon, dll. piss...