Thursday, May 22, 2008

SCTV Music Awards 2008

Bulan Mei ini akan digelar hajatan musik tahunan SCTV Music Awards 2008, ajang penghargaan insan permusikan ini diadakan setiap tahun oleh stasiun televisi SCTV dan tahun 2008 ini mengambil tema "Go Gadget" dan pemilihan secara pooling via sms dari 30 maret sampe 13 mei 2008.

Tahun ini ada 7 kategori penghargaan yang diperebutkan antara lain: album pop & pop rock (duo/ group) paling ngetop, album pop (solo) paling ngetop, album pendatang baru paling ngetop, album ost paling ngetop, lagu paling ngetop, video klip paling ngetop dan special awards (hits maker). ada 24 nominasi yang berasal dari penyanyi solo maupun group/ duo yang memiliki lebih dari 100 ribu kopi dalam penjualan albumnya sepanjang tahun 2007.

Siapa aja yang akan memenangkan penghargaan tersebut? tunggu aja pengumumannya hari jumat ini (23.05.2008) secara langsung di SCTV.

Berikut list lengkap nominasi SCTV Music Awards 2008:

1. ACHA & IRWANSYAH - ADA CINTA (OST TENTANG CINTA, WARNER MUSIC INDONESIA)
2. ANDRA AND THE BACKBONE - SEMPURNA (ANDRA AND THE BACKBONE, EMI)
3. ARI LASSO feat BUNGA CITRA LESTARI - AKU DAN DIRIMU (BEST OF, AQUARIUS)
4. DEWI DEWI - DOKTER CINTA (RECYCLE +, PELANGI RECORD)
5. DRIVE - BERSAMA BINTANG (ESOK LEBIH BAIK, E-MOTION)
6. GIGI - 11 JANUARI (PEACE, LOVE N RESPECT, SONY BMG)
7. GITA GUTAWA - BUKAN PERMAINAN (GITA GUTAWA, SONY BMG)
8. KANGEN BAND - CINTA YANG SEMPURNA (TENTANG AKU, KAU DAN DIA, WARNER MUSIC INDONESIA)
9. KERISPATIH - MENGENANGMU (KENYATAAN PERASAAN, NAGASWARA)
10. LETTO - PERMINTAAN HATI (DON’T MAKE ME SAD, MUSICA)
11. MATTA BAND - KETAHUAN (SUMPAH MATI, KETAHUAN, PLAYBOY - PELANGI RECORD)
12. MELLY - GANTUNG (MIND AND SOUL, AQUARIUS)
13. MELLY & ANDHIKA - BUTTERFLY (BUTTERFLY, AQUARIUS)
14. NIDJI - BIARLAH (TOP UP, MUSICA)
15. PETERPAN - HARI YANG CERAH (HARI YANG CERAH, MUSICA)
16. SAMSONS - LULUH (PENANTIAN HIDUP, UNIVERSAL MUSIC)
17. SLANK - CINTA? (SLOW BUT SURE, VIRGO RAMAYANA/ SLANK RECORD)
18. SLANK - KUIL CINTA (OST. GET MARRIED, VIRGO RAMAYANA)
19. T2 - OK!! (OK!!, NAGASWARA)
20. THE ROCK - MUNAJAT CINTA (MASTER MISTER AHMAD DHANI I, EMI)
21. THE TITANS - RASA INI (THE TITANS, EMI)
22. UNGU - DISINI UNTUKMU (OST COKLAT STROBERI, TRINITY OPTIMA PROD.)
23. UNGU - CINTA DALAM HATI (UNTUKMU SELAMANYA, TRINITY OPTIMA PROD.)
24. VAGETOZ - KEHADIRANMU (SESUATU YANG BEDA, SONY BMG)

Thursday, May 15, 2008

Ports Of Lima (Album Sore, 2008)


Jika menyimak album ini kita seolah mengalami deja vu. Ini sudah barang tentu merupakan kepiawaian kelompok Sore yang menguak, mengais, menyusun ulang, mendulang dan meracik paradigma musik dan sound masa lalu (baca: 60an hingga 70-an) menjadi suguhan yang lebih kontemporer. Sore tak lagi sekedar sebuah kelompok musik yang bergenit genit dengan format retro. Setidaknya Sore yang terdiri atas Awan Garnida (bass,vokal), Ramondo Gascaro (keyboard,vokal), Ade Paloh (gitar,vokal), Reza Dwiputranto (gitar,vokal) dan Bemby Gusti (vokal,drum) justeru menggunakan sound sound vintage sebagai medium berekspresi termasuk menggunakan kembali idiom linguistik yang menyurutkan kita ke zaman ejaa Van Opuysen.

Dari sisi musik Sore memang masuk kategori abu-abu. Kita tak bisa mendudukkan mereka dalam bilik genre yang lugas. Ada pop psychedelia, jazz, soul R&B dan entah apa lagi.
Struktur musik yang dijejalkan Sore terkadang mengingatkan kita pada The Beatles era brewok, harmoni vokal ala Beach Boys, jazz rock nya Gino Vannelli, selingkuh musikal ala Steely Dan hingga pola brass rock yang mengemuka pada akhir 60-an lewat Blood Sweat & Tears,Tower of Power maupun Chicago Transit Authority.

Dalam pola penulisan lirik,Sore (sejak album perdana Centralismo) memang ingin berpuitik. Sulit ditakwilkan.Lagi-lagi mengingatkan kita pada modus operandi lirikus era 70-an seperti Keith Reid dalam Procol Harum, Pete Sinfield dalam koridor prog-rock (baca: King Crimson atawa Emerson Lake & Palmer), Bernie Taupin pada album-album fenomenal Elton John di awal 70-an (ingat "Tumbleweed Connection" atau "Madman Across The Water" ?) serta Donald Fagen dengan Steely Dan yang absurd itu. Ini sebuah keberanian beresiko tinggi ketika semua band di Indonesia melakukan kesepakatan tampil sesimpel mungkin, senaif mungkin alias mengikuti selera 85 persen dari 280 juta rahayat negeri ini.

Di album ini Sore menyertakan semacam buklet yang digarap mirip sebuah skenario film. Tema dari lagu pertama hingga lagu ke 13 dirajut dan dihubungkan dengan jelujur plot dan setting. Apakah ini obsesi dari Ramondo Gascaro dan Bemby Gusti yang pernah membuat music score film "Berbagi Suami" atau "Quickie Express" ?. Entahlah.
Selangkah lagi, sebetulnya, Sore bisa membaptis albumnya ini sebagai concept album. Tapi entah kenapa,hal tersebut urung mereka wujudkan.

Banyak tematik yang mereka kedepankan di album ini.Ada fantasi cinta yang bernafaskan daging dalam "Karolina" :

Making love to you is like a dream to me
Having you beside me is a fantasy

Atau ketika Sore mengidentifisir perangai Preman dalam berbagai dimensi.Preman dalam arti harafiah maupun kaum beradab yang memiliki adab preman (adakah dia sang koruptor?)dalam lagu "Vrijman" :

Preman kudisan di alam bahagia
Melupakan neraca sang kodrat
Dia melepas semua tabu fana

Mungkin kita akan tersedak menyimak barisan larik yang puitik seperti pada lagu pembuka album ini "Bogor Biru" :

Semusim dikala suara itu
Menjamu merayu bisu
Menghampar merindumu
Tiada gusar menghantui biru

Musik Sore memang eklektik. Dan seperti yang telah digagas pada album perdananya 3 tahun silam,mereka sangat peduli dalam penempatan bunyi-bunyian yang terkadang menjadi jembatan dari torehan lirik liriknya. Simaklah lagu "Come By Sanjurou" yang seolah memiliki pendekatan sinematik. Pendengar seolah terlarut dalam imajinasi kelebat adegan layar lebar. Bunyi gitar akustik membayangi vokal lirih Ade Paloh. Arransemen pun berpendar lewat bunyi bunyian classy harpsichord,vibraphone dan dilumuri brass section yang impulsif. Sayangnya solo saxophone yang dilakukan Indra Aziz kurang ekspresif. Indra Aziz terlalu rapi dan hati hati. Seandainya dia bermain lepas, saya seolah mendengar tiupan karismatik almarhum Michael Brecker.

Seluruh personil Sore memiliki peluang sebagai penyanyi. Dan kelimanya memiliki karakter vokal yang tak sama. Namun dalam beberapa segi, vokal Ramondo Gascaro rasanya sangat tepat untuk lirik berbahasa Inggeris seperti "Karolina" atau "Ernestito". Ade Paloh sudah pas dalam atmosfer yang perih merintih dalam "Bogor Biru" maupun "Come By Sanjurou".

Apabila menyimak lagu-lagu yang termaktub di album ini, kita pun mahfum bahwa personil Sore pasti sering menyerap musik musik Steely Dan, Gino Vannelli, The Beatles, Beach Boys bahkan dalam lagu " Ernestito" membuat saya tak bisa lari untuk membandingkannya dengan "Does Anybody Really Know Wjat Time It Is ?" nya Chicago dari album "Chicago Transit Authority" (1969). Atau terbayanglah kerangka nuansa lagu lagu King Crimson era tahun 1969 (album "In The Court Of Crimson King") pada lagu "Merintih Perih". Ada bunyi bunyian vintage seperti mellotron, vibraphone maupun Hammond B-3. Walaupun virtual, tapi kita seolah terseret ke lorong waktu. Ditunjang pula tiupan flute dari Harry Winanto serta choir.

LABEL: AKSARA RECORD
TAHUN: 2008
TRACKLIST:

1.BOGOR BIRU
2.SENYUM DARI SELATAN
3.MERINTIH PERIH
4.ESSENSIMO
5.400 ELEGI
6.LAYU
7.SETENGAH LIMA
8.ERNESTITO
9.VRIJMAN
10.COME BY SANJUROU
11.IN 1997 THE BULLET WAS SHY
12.APATIS RIA
13.KAROLINA

Oleh: DENNY SAKRIE (pengamat musik indonesia)

Wednesday, May 14, 2008

Rahasia Slank Akan Terungkap..!!!


"Rahasia Slank Akan Terungkap..!!!", begitu bunyi banner official site slank.com yang menyebutkan akan ada terungkap dari grup slank di tanggal 20 mei 2008 jam 18.25 Wib bertepatan dengan 100 tahun Hari Kebangkitan Nasional.

Yang jelas bulan Mei ini Slank akan meluncurkan album kembar dalam 3 bahasa di Jepang dan Indonesia berkolaborasi dengan The Big Hip (band dari Jepang pecahan dari The Blue Hearts yang pernah populer di Jepang era 1980-an). Album diluncurkan terlebih dahulu di Jepang dengan judul "Slank" dan juga akan diluncurkan akhir Mei ini di Indonesia dengan judul "The Big Hips".

Sejak tanggal 3 mei inipun Slank berangkat ke Jepang memulai lawatannya di Nagoya dan Tokyo untuke memulai konser, di perjalanan ini juga akan difilmkan oleh sutradara Garin Nugroho.

oleh: tamtomo

Monday, May 12, 2008

Sheila On 7, Logo Baru & Album Baru


Menurut bocoran band dari Jogja, Sheila On 7 akan meluncurkan logo baru menggantikan logo yang sekarang pernah ada, logo ini akan mulai dipakai pada labum baru Sheila On 7.

Saat ini album keenam Sheila On 7 dalam proses tahap penyelesaian dan siap beredar di pasaran setelah album terakhir Pejantan Tangguh di tahun 2004. Menurut rencana dan masih belum pasti album ini berjudul "Menentukan Arah" dan masih dengan personil Adam (Bass), Brian (Drum), Duta (Vocal) dan Eross Chandra (Gitar).

Album sebelumnya di bawah Sony BMG antara lain Sheila On 7 (1999), Kisah Klasik Untuk Masa Depan (2000), 07 Des (2002), 30Hari Mencari Cinta (2003) dan Pejantan Tangguh (2004).

:: tam ::

Friday, May 09, 2008

2 Million People Downloaded Violet Hill


Dua juta orang udah ngedengerin and nge-donlod langsung Violet Hill dari situs resmi Coldplay sejak tanggal 29.04.2008 jam 18.15 Wib. Violet Hill - lagu terbaru dari album Viva La Vida Or Death And All His Friends (yang akan dirilis resmi 16.06.2008 serentak di seluruh dunia). Lagu gratis ini hanya dapat diambil cuman dalam waktu satu minggu aja.

Pada 24 jam pertama sejak Coldplay melalui situs resminya memulai program free downloadnya udah tercatat 600 ribu orang di seluruh dunia udah mendaftar dan mendapatlan secara langsung lagu terbaru ini. Album terbaru Coldplay ini akan terdiri dari 10 lagu baru dengan single andalan Vioelt Hill, dan kali ini dibawah produser Brian Eno & markus Dravs.

Saat ini di website resmi Coldplay udah menutup program free download Violet Hill dan kita hanya mendapatkan kesempatan mendengarkan lagu tersebut tanpa donlod. tapi gak usah kuatir bagi yang belum mendapatkan lagu ini, boleh kok donlod dari link ini:

http://inspirat.multiply.com/music/item/159/Violet_Hill_Coldplay_Single_2008

Thursday, May 08, 2008

Let's Go! (Album Gratis dari Naif Band)



Bulan Mei ini NAIF meluncurkan album gratis buat KawaNaif yang berjudul Let's Go!. Album gratis ini oleh Naif disebut juga album ke 51/2 alias album ke "Setengah Enam", loh kok gitu?. Album resmi Naif sendiri yang sudah beredar secara resmi ada 5 biji antara lain Naif (1998), Jangan Terlalu Naif (2000), Titik Cerah (2002), Retropolis (2005) dan Televisi (2007). Empat album pertama di bawah Bullettin Records sedangkan album Televisi dan Let's Go! dibikin Electrified Records. Let's Go berisi 13 lagu yang terdiri 9 lagu baru dan 4 lagu lama yang diaransemen ulang atau di-remix ulang serta beberapa lagu dari soundtrack film Kawin Kontrak.

Album Let's Go! diedarkan secara gratis dengan cara dibundle ama peredaran majalah Rolling Stones Edisi Mei 2008 (sebelumnya majalah ini juga pernah mengedarkan album KOIL - Black Light Shine On taun lalu juga secara gratis). Oh ya.... Coldplay juga ngerilis single Violet Hill secara gratis dari websitenya, Radiohead juga nge-rilis terlebih dahulu albumnya secara gratis via internet sebelum diedarkan secara resmi.

Track List:
1. Ooh Yeah!
2. Nah Lo!
3. Dia Di Mana
4. Musnah Tinggal Debu
5. Janji Setia
6. Nyali (Remix)
7. Bunga Hati
8. Ceriakan Dunia (Akustikan)
9. Towal Towel (Najis Version)
10. Gula Gula (New Version)
11. Lets Go Disco
12. Naif Instrumentalia (Jarwo Iseng Version)
13. Ajojing (Agrikulture's Diskotropika Mix)

Buat yang udah kehabisan majalah Rolling Stones dan masih pengen punya album ini, boleh ambil kok di:
SINI

oleh: tamtomo

It's Time (Tohpati, 2008)

Tohpati menurut saya adalah pemusik dua sisi.Sisi pertama, dia adalah pemusik yang banyak memberikan kontribusi permaian gitar maupun arransemen pada musik pop melalui rekaman maupun pertunjukan. Sisi lainnya,dia adalah pemusik yang gigih memainkan musik segmented : jazz. Permainan gitarnya yang cenderung nyeleneh tertuang dalam Simak Dialog, kelompok jazz yang didukungnya bersama Riza Arshad hingga perseketuannya dengan Dewa Budjana dalam kelompok Trisum.

Musik dua sisi,ada sentuhan pop dan sentuhan jazz, dari Tohpati itulah yang terangkum dalam album solo ketiganya bertajuk “It’s Time” yang dirilis Sony BMG Indonesia. ”Saya ingin menyatukan dua kutub penikmat musik,pop dan yang agak agak ngejazz” ujar Tohpati. Sebetulnya, lanjut Tohpati, ini adalah upaya yang ditempuhnya agar musik yang beratmosfer instrumental bisa diterima di khalayak luas. Maka tak perlu heran jika lagu “Senandung Rindu” yang bersematkan petikan gitar akustik itu dibawakan oleh Putu Sutha Nata Wijaya, penyanyi yang pernah menjuarai AFI 3 beberapa waktu lalu. Juga mengikutsertakan penyanyi pop wanita Terry dalam lagu “Kedamaian”. Meskipun pop, Tohpati memberi sedikit sentuhan etnik dengan menyusupkan Saluang, alat musik tiup dari Sumatera Barat yang dimainkan Irfan Chasmala serta aksentuasi kendang yang ditabuh Endang Rahman menggantikan drum. Liriknya memang condong religius :

Dalam hati selalu kusebut namaMu
Setiap saat hatiku selalu merindukanMu
Kugantungkan jiwa ini kepada Mu
Secerah mentari seindah pelangi hasratku padaMu
Oh Tuhanku

Pengalaman spritual saat menunaikan ibadah haji pun tertuang dalam komposisi bertajuk “My Dream” yang menampilkan Arabian scale. Perkusionis Iwan Wiradz memberi ketebalan atmosfer Timur Tengah dengan menyusupkan tabuhan Darabuka yang sepintas mengingatkan kita pada Ali Alaoui, penabuh Darabuka kesohor. Menariknya komposisi ini pun memperlihatkan perpindahan sukat. Dibagian interlude Tohpati memainkan ragam Flamenco.

Tohpati di album ini seolah tengah bermain puzzle. Menggabungkan kepingan kepingan ragam musik dalam satu pola arransemen yang tampaknya sengaja dikemas dalam bingkai easy listening. Mudah dicerna dan menyejukkan.
Beberapa ragam musik etnik negeri ini bergaung pula.
Simak misalnya “Dewata” yang mengadopsi musik tradisional Bali tapi dalam bingkai pop. Meskipun nuansa Kecak yang dihadirkan I Gusti Kompyang Raka yang lazimnya berkesan dark malah terdengar enteng. Tohpati pun tak menyertakan gamelan Bali yang lazimnya berkesan agresif. Sebaliknya nada pentatonik Bali justeru diwakili tiupan seruling Bang Saat.
Alam hutan Papua seolah berada dipelupuk mata saat mendengar introduksi ‘ Cenderawasih’ yang menampilkan unison tiupan klarinet dan petikan gitar akustik.

Atmosfer Aceh pun terwakili pada komposisi “Song For Aceh” yang berkesan gloomy. Geraman cello yang digesek Wawan dan elusan fretless bass Bintang Indiarto memang telah menyiratkan kemuraman rakyat Aceh yang dilanda Tsunami pada tahun 2004. Diperkuat voicing narasi yang dilakukan Marzuki Hasan,dosen Institut Kesenian Jakarta khusus seni budaya Aceh.

Dalam “Gembala”,Tohpati seolah ingin menyatukan nuansa koboi Amerika dan penggembala sapi di negeri ini. Drum berpadu dengan kendang Sunda.Melodi gitar yang dimainkan secara rapat berbaur dengan tiupan klarinet Eugene Bounty yang menggantikan bunyi-bunyian fiddler seperti yang lazim dimainkan dalam musik country.

Kepiawaian Tohpati memainkan nylon guitar terlihat pada dua komposisi di album ini. Pertama, pada “Untuk Diingat”,sebuah lagu dari album perdana Simak Dialog di tahun 1995 yang dimainkan dengan pola bossanova. Kedua,pada “It’s Time” yang cenderung classical dengan menonjolkan teknik arpeggio.

Pola fusi ini memang telah menggerayang kuping pendengar sejak lagu pertama album ini yaitu “Dancing Kids” yang membaurkan banyak ragam musik. Ada sekelebat raungan gitar elektrik yang bluesy. Ada pola rhythm jazz lewat betotan bas akustik Donny Sunjoyo. Unison klarinet dan saxophone yang ditiup Eugene Bounty serta dialog antara tiupan trumpet Rio Saharadja dan gitar Tohpati. Ada pula bunyi scratch turntables Juga ada rapping dari Iwa K yang terkadang menyeruak ke pola raggamuffin’ yakni senyawa antara reggae dan hip hop. Bahkan Tohpati pun menyisipkan celoteh kedua buah hatinya Kanti dan Tisti. Komposisi ini mengingatkan pada pola fusi yang pernah dilakukan kelompok US3 atau Medeski Martin & Wood. Tapi Tohpati tetap tak mau melanggar rambu-rambu yang menjadi pakem utama jelujur musik albumnya : easy listening.

Walaupun pada komposisi penutup dalam bentuk nedley bertajuk “Kata Hati – Inspiration”, Tohpati tergelitik untuk menyorongkan aroma post bop . ”Kata Hati” adalah komposisi yang diambil dari album “Lukisan”(Simak Dialog,1995) serta “Inspiration” sebuah komposisi impromptu yang dimainkan secara duet antara gitar Tohpati dan drum Sandy Winarta. Boleh jadi inilah sajian yang sangat jazz dari album ini. Dan Tohpati pun hanya berani memainkannya dalam durasi pendek 3 menit 21 detik. Itupun ditaruh pada penghujung album.

JUDUL ALBUM : IT'S TIME
ARTIST : TOHPATI
LABEL : SONY BMG INDONESIA
TAHUN : 2008
PRODUSER : TOHPATI & JAN N DJUHANA

TRACKLIST
1.Dancing Kids
2.Senandung Rindu
3.Cenderawasih
4.My Dream
5.Untuk Diingat
6.Kedamaian
7.Dewata
8.It's Time
9.Song for Aceh
10.Gembala
11.Kata Hati - Inspiration

Oleh : DENNY SAKRIE (pengamat musik indonesia)